Minggu, 29 Mei 2011

176-2011. Syair Untuk Kekasih (4)

176-2011. Syair Untuk Kekasih (4)

                    Oleh
                    Hamdi Akhsan

I
Kekasih, dihadapan-Mu bersimpuh  seorang pengembara letih.
Didalam takut dan harap ia tertunduk dengan bibir merintih.
Memohon pada-Mu berharap Engkau ulurkan cinta kasih.
Agar Engkau ampuni dosa jiwanya dan kembali bersih.

Kekasih, ia datang pada-Mu dengan wajah tertunduk.
Tak sanggup ia hadapkan hatinya yang kotor membusuk.
Cintanya  bernanah karena  lemahnya diri  sebagai makhluk.
Sungguh dosa membuat kebersihan dan kesucian jiwa terpuruk.

II
Kekasih, dipintu rahmat-Mu hamba besimpuh sebagai pengemis.
Tak mau berulang-ulang kupinta ampunan-Mu didalam tangis.
Karena  keyakinnya  bahwa  rahmat-Mu tak  pernah habis.
Walaupun pembangkangan dan dosa manusia berlapis.

Kekasih, betapa takutnya  ketika kelak menghadap-Mu.
Sebesar debu pun  dosa hamba tak  terlepas  dari hisab-Mu.
Kemutlakan untuk menyiksa atau mengampuni makhluk  pada-Mu.
Sungguh betapa hamba berharap kemurahan satu-satunya pada-Mu

III
Kekasih, di pintu rahmat-Mu menghiba seorang hamba yang miskin amalan.
Is sesali perjalanan hidupnya yang bernoda dosa dan pelanggaran.
Berharap belas kasih-Mu akan memberikan secercah harapan.
Kesalahan yang dilakukannya akan mendapat ampunan.

Kekasih, dihadapan-Mu bersimpuh  hamba tak berharga.
Yang  berharap  Engkau  karuniakan  baginya  balasan surga.
Berilah ia ampunan sebagai musafir yang menyerah karena dahaga.
Yang akui segala kesalahan  selama hidupnya dan  pasrah jiwa dan raga.

IV
Kekasih, terbayang dimata hamba-Mu betapa panas dan sempitnya kubur.
Dan betapa  cepatnya kulit dan  daging akan  hancur  seperti bubur.
Berilah ampunan-Mu agar  dalam sendiri  kelak  hamba terhibur.
Karena Engkau pemilik segala kemutlakan yang tak terukur.

Ampuni hamba wahai Yang Maha Ghaffur.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar