Kamis, 05 Mei 2011

136-2011. Tentang Jihad Yang Lebih Luas

136-2011. Tentang Jihad Yang Lebih Luas

                  Oleh
                  Hamdi akhsan

I
Sebuah pertanyaan datang tentang makna perjuangan.
Yang berakhir syahid seperti di bumi Afghanistan.
Bertransaksi langsung sesuai  firman Tuhan.
Dan dapatkan sorga-Nya sebagai balasan.

Bagaimana pula dengan penebar Ilmu.
Berjuang atasi  kantuk dimalam dalu.
Dan pena yang tajam menulis buku.
Kepada Jalan Ilahi mereka menyeru.

II
Meninggikan kalimah-Nya suatu pilihan.
Berbagai jalan berbuat telah Ia ciptakan.
Santuni anak yatim adalah sebuah kemuliaan.
Membuat Ajaran Ilahi yang suci  tidak ia dustakan.

Kepada yang berilmu pengetahuan Allah janjikan.
Beberapa  derajat  dirinya  akan  ditinggikan.
Kemuliaan dunia akherat  akan diberikan.
Asalkan ilmu  yang  tak  menyesatkan.

III
Adalah Ibnu Sina Torehkan sejarah.
Sampai  hari ini  tetap menggema.
Sepanjang zaman torehkan tinta.
Walaupun  telah  lama dia  tiada.

Jangan lupakan para pendakwah.
Yang  jalani hidup  dalam penjara.
Suarakan  yang haq  walau didera.
Dan bersabar walau hidup sengsara.

IV
Tak sedikit pula  pejuang  kemiskinan.
Dengan kerja keras rakyat ia bangkitkan.
Mereka juga para pejuang yang dibanggakan.
Telah membawa  rakyat  kecil  ke jalan kemuliaan.

Apapun jalan kebaikan yang dipilih seorang hamba.
Akhirnya dapatkan balasan yang ia damba.
Yang sebagian akan didapat di dunia.
Dan sebahagian nanti di alam sana.

V
Pejuang sejati, awali niat nan suci.
Tidak takut dengan para pembenci.
Berupaya  selalu istiqamah dijalan Ilahi.
Sampai keputusan Tuhan menjadi pasti.

Tiada  waktu bagi mereka banyak berdebat.
Atau  bangga  tatkala  dikatakan  orang hebat.
Yang penting adalah mereka selalu akan berbuat.
Dan serahkan hidup kepada Sang Maha Penyelamat.

VI
Pesan bagimu wahai  generasi fajar yang cemerlang.
Taqdirmu sejak daulu perkasa bagai seekor elang.
Tak akan pernah  menyerah apabila  ditantang.
Walau melawan singa gurun yang meradang.

Betapa  banyak pintu-pintu jihad terbuka.
Tanpa saudaramu seagama harus terluka.
Atau yang  membuat orangtua  berduka.
Dan membuat  jalan hidupmu bisa celaka.

VII
Belajarlah kau pada sebuah kebijaksanaan.
Takkan tercapai tujuan suci campur kotoran.
Ridho Ilahi  juga  tidak  akan pernah didapatkan.
Dan kelak semua akan berakhir dengan penyesalan.

Kepada Ilahi Yang Maha  Rahman hamba  meminta.
Jadikanlah generasi penggantiku para pencinta.
Yang selalu amalkan agamanya secara nyata.
Serta satu padunya perbuatan dan kata.

Ilahi, Lindungi kami dari azab neraka.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar