Senin, 09 Mei 2011

142-2011. Pengembaraanku menjelang Akhir

142-2011. Pengembaraanku menjelang Akhir

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Kulihat bintang-bintang nun jauh berkedap kedip di tepi cakrawala.
Bagai Qais nyanyikan senandung  kerinduan abadi pada Laila.
Kerinduan  yang ciptakan kepedihan  dan airmata darah.
Dan menorehkan kisah abadi yang sepanjang sejarah.

Kini Lailaku telah pergi bersama hembusan angin.
Tembus tingginya puncak Himalaya yang dingin.
Hanya airmata rindu pengobat hati yang ingin.
Runtuhkan tegar bak tumbangnya beringin.

II
Tak tahu kemana dibawa kembara jiwa.
Jasad  telah letih lalui aneka  peritiwa.
Walau kini  ada pedih di dalam jiwa.
Namun tersembunyi dibalik tawa.



Ada jutaan kata yang tersimpan.
Kepada siapa  lagi akan dicurahkan.
Tentang  pintu yang telah dibukakan.
Dan tentang pesan yang disembunyikan.

III
Kepada   Pemilik jagat bkuadukan asa dihati ini.
Tentang cinta pada bunga-bunga sedang bersemi.
Berharap  mereka  tak  layu dan  berguguran ke bumi.
Dan kelak bisa bangkitkan harga diri dan kebanggaan kami.

Adalah harapan besar yang tersembunyi di ujung kembara.
Bunga-bunga mekar berjuang dengan semangat membara.
Berbaris rapi dan  bergelombang bagai  sepasukan tentara.
Mampu tegakkan harga diri dan  bangga kibarkan bendera.

IV
Wahai Sang pemilik segala kekuasaan di seluruh jagat raya.
Bangkitkanlah cinta kami pada-Mu sebagai  umat teraniaya.
Cinta kehidupan akherat yang membuat umat dahulu jaya.
Cinta yang  membangkitkan  seluruh  energi iman berdaya.

Kini diriku bersama satu generasi telah menjelang pulang.
Bak prajurit kalah tundukkan kepala di medan perang.
Tak mampu raih panji-Mu  diakhir zaman menjelang.
Dan sebarkan cahaya-Mu agar kembali cemerlang.

Ilahi, jangan biarkan kami bernasib malang.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar