Senin, 16 Mei 2011

152-2011. Kehancuran Masjid al Aqsha Menunggu Hari

152-2011. Kehancuran Masjid al Aqsha Menunggu Hari

                 Oleh
                 Hamdi akhsan

I
Masjid suci tempat Mikrajnya Rasul kini diambang keruntuhan.
Empat milyar  penganut agama Ilahi  tertunduk  dalam kelemahan.
Tak berdaya hadapi tujuh juta teroris yahudi yang ingin menumbangkan.
Pasrah bagai tatkala delapan ratus ribu  muslim Bagdad dibantai  Hulagu Khan.

Sendi-sendi dan dinding masjid Al-Aqsha kini telah retak dan menjelang rubuh.
Setiap hari teraktor dan peralatan berat digunakan menggali oleh musuh.
Seolah kelak tanpa sengaja masjid tersuci ketiga itu akan runtuh.
Dan hanya  akan tinggal  namanya saja "masjid yang jauh"*.

II
Dimana kini para laki-laki dunia arab yang berjumlah ratusan juta.
Hadapi  penghancuran  mesjid suci  seolah-olah menutup mata.
Para pemimpinnya  telah berubah  penakut dan sibuk berpesta.
Hamburkan kekayaan pergi ke barat habiskan uang berjuta-juta.

Mana mereka yang pernah  bangga  dengan Sultan Salahuddin.
Mana keturunan vsemenanjung tempat lahirnya para mujahidin.
Mana pejuang yang dulu dengan pertolongan Ilahi sangat yakin.
Mana solidaritasmu  untuk  bebaskan  penjajahan  bumi  Filistin.

III
Kini Masjid Al Aqsha telah menjelang kehancuran.
Setiap hari batu-batuan dari wakaf  suci berguguran.
Tiada  persatuan tanah arab  untuk menumpas kebatilan.
Tinggallah umat ini berdoa agar pertolongan Ilahi didatangkan.

As Saqrah tempat  batu suci pijakan Mikraj  Nabi telah dinodai.
Sejarah peradaban suci  telah dicemari zionis demikian keji.
Lokasi Masjidil Aqsha yang ada setiap saat dimanipulasi.
Seakan kubah saqrah itulah Mesjid Al aqsha dinamai.

IV
Kepada kaum muda penyambut estafet masa depan.
Padamu  semua  keselamatan Al Aqsha kami titipkan.
Jagalah ia walau  selembar nyawa harus dikurbankan.
Karena ia tempat suci kiblat  pertama  diperintahkan.

Dalam kepedihan atas kelemahan milyaran umat.
Hamba bermohon  pada-Mu pencipta segala zat.
Lindungi masjid suci   dari mereka yang dilaknat.
Selamatkan dari kehancuran tangan-tangan jahat.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar