Jumat, 20 Mei 2011

160-2011. Sungguh Sedikit dan Sebentar

160-2011. Sungguh Sedikit dan Sebentar

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Kerentaan zaman telah bawa peradaban ke ambang kematian.
Kala banyak manusia yang menyembah  harta dan jabatan.
Ketika jasad insan yang fana sibuk perlambat penuaan.
Serta semakin  hebatnya strategi godaan syaitan.

Kenikmatan!sungguh sedikit dan sebentar.
Nikmatnya  makan  tatkala perut lapar.
Harumnya bukan tatkala ia mekar.
Manusia lemah kala tak  sabar.

II
Sungguh nikmat yang sedikit.
Nikmat sehat baru terasa kala sakit.
Sesalnya boros ingat kala harus mengirit.
Baru terasa kebaikan-Nya lebih besar dari bukit.

Betapa manusia sering lalai dengan segala kebaikannya.
Seolah  segala titipan  yang telah  diberikan  adalah miliknya.
Segala yang sudah ada dalam genggaman tak akan lepas darinya.

III
Betapa baik, ada waktu  yang  disediakan untuk  bermuhasabah.
Agar terhadap  nikmat yang  diberikan  manusia  tidak lupa.
Menyadari semua akan ditinggal kala diri berakhir fana.
Dan hanya amal yang dibawa  ke Sang Pencipta.

Sungguh masa  muda  manusia tidak lama.
Jasad akan  mengeriput dan berakhir fana.
Pengganti pun tumbuh dalam generasinya.
Dan yang sekarang pindah ke dalam tanah.

IV
Torehan pena yang tajam tetap akan hidup.
Membuka jiwa-jiwa kelam yang sempat tertutup.
Mampu menggairahkan semangat yang telah redup.
Sungguh  melalui keindahan  kata kebenaran  terhirup.

Kecantikan dan  kegagahan manusia  kelak akan pudar.
Itulah  jalan  yang  sudah ditentukan  dalam Qadar.
Iman dan kebaikan yang akan terus memancar.
Sungguh sedikit manusia yang mau sadar.

V
Sungguh  betapa  sebentar  dan sedikitnya.
Kala kembali manusia akan terkejut dan terpana.
Bagi yang lalai pasti akan sesali perbuatan selamanya.
Bagi yang taat terkejut dengan berpilat balasan dari-Nya.

Betapa  indah hidup  dalam kesadaran  iman yang teguh.
Pabila ditimpa  musibah miliki  kesabaran yang kukuh.
Dari ratap dan kelemahan ia pasti akan terjauh.
Dan akan makin kuat jauh dari sifat rapuh.

VI
Nikmat  dunia hanya  sedikit  dan  sekejap.
Terhadap musibah jangan banyak meratap.
Selalu baik  sangka pada-Nya bila berharap.
Karena  pada-Nyalah segala putusan tetap.

Ilahi, dalam kesementaraan hidup duniawi.
Bermohon hamba pada-Mu petang & pagi.
Bimbinglah hamba  pada  kehidupan sejati.
Yang  membawa  Ridho-Mu  setelah  mati.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar