Selasa, 17 Mei 2011

154-2011. Kepada Langit Yang Membisu Aku Bertanya?

154-2011. Kepada Langit Yang Membisu Aku Bertanya?

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Kepada bintang-bintang nun jauh di cakrawala daku bertanya.
Tentang ribuan tahun perjalanan sejarah umat manusia.
Tentang  mereka yang  dirahmati dan yang  binasa.
Tentang  pencinta  Ilahi dan para pendosa.

Kepada Langit yang membisu aku bertanya.
Tentang benda-benda langit yang teratur nan indah.
Tentang melimpahnya ikan dan mutiara didalam samudera.
Dan tentang peradaban bumi yang diserahkan kepada manusia.

II
Kepada bintang  daku bertanya  prahara masa lalu yang mengerikan.
Tatkala umat Nabi Nuh yang membangkang dahulu  ditenggelamkan.
Tentang Negeri Sodom dan Gomorah yang dengan cepat dibalikkan.
Dan tentang Firaun dan  tentaranya yang perkasa  ditenggelamkan.

Kepada angin pengembara segenap penjuru bumi aku bertanya.
Tentang  perisitwa  kematian  Namrudz  yang berakhir hina.
Tentang penderitaan sang penjagal Sharon yang koma.
Tentang  kezaliman akibatkan syahidnya Osama.

III
Kepada awan dilangit nan biru ingin kutanyakan masa lalu.
Dimana hutan rimba yang dulu menjaga bumi hilang bagai hantu.
Dimana sungai-sungai yang dahulu gemericik menghibur hati nan sendu.
Dimana surau-surau kecil tempat dahulu dmalam sunyi para pencinta mengadu.

Kepada gunung  yang jadi saksi  pergantian penduduk  dikakinya aku bertanya.
Kemana  mereka yang  dulu dihormati  karena banyaknya  kekayaannya.
Kemana perginya para pemimpin yang ditakuti karena tentaranya.
Kemana para permaisuri yang cantik karena perhiasannya.

IV
Satu jawaban yang pasti dari bintang,gunung, dan awan.
Mereka semua telah pergi dari dunia menuju ke alam kematian.
Tiada  seorang pun yang  membawa  harta, tentara, dan perhiasan.
Dan tak seorangpun manusiapun luput dari beratnya pertanggungjawaban.

Mereka yang dulu berkuasa, kaya, cantik berubah jadi onggokan tengkorak.
Jangankan  memerintah, tulangnya pun  begitu lemah  terserak-serak.
Sesekali dalam kesunyian malam mereka  melolong sakit berteriak.
Sungguh beruntung mereka yang beriman dan gunakan otak.

V
Kepada  bintang-bintang nun jauh  di  cakrawala aku bertanya.
Mengapa ribuan tahun sangat banyak manusia tak jera-jeranya.
Menjadikan syaitan sebagai sekutu beserta para balatentaranya.
Dan membuatnya tertipu sampai kematian pun mendatanginya.

Itulah wujud pertempuran abadi dari masa adam sampai kiamat.
Dendam iblis membara  sepanjang zaman  karena telah dilaknat.
Sungguh beruntung mereka  yang bertahan dan imannya kuat.
Dan akan  mensyukuri  atas ganjaran  yang diterima  di akherat.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar