Kamis, 05 Mei 2011

135-2011. Engkaukah Sang Pembawa Panji Itu?

135-2011. Engkaukah Sang Pembawa Panji Itu?

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Terbayang betapa gagahnya pemegang panji Hitam dari tanah Khurasan*
Dengan dada terisi iman pekikkan takbir Ilahi yang menggetarkan.
Wibawanya  hebat laksana  terjangan badai dan taufan.
Sungguh sebuah kerinduan yang menyesakkan.

Atau engkau  pasukan kecil  dari bumi mesir itu?
Yang pergi jauhi kesenangan tatkala Al Mahdi menyeru.
Yang bergerak sangat cepat bagaikan badai pasir yang menderu.
Rapatkan  barisan dengan Al-Mahdi hadapi  ganasnya Dajjal  sang seteru.

II
Itulah pasukan-pasukan yang terpanggil dalam misi suci akhir zaman.
Yang hidupnya  semata-mata  untuk  mencari  keridhoan Tuhan.
Berharap keuntungan dalam transaksi Akherat yang dijanjikan.
Dan kelak  di Padang  Mahsyar  akan lepas  dari Pengadilan.

Betapa banyak orang bersaksi sambil cucurkan airmata.
Melihat barisan malaikat lindungi para mujahid Ghaza.
Yang  tabah dalam  penderitaan  merebut  Izzah.
Walau musuh dan sesama muslim telah aniaya.

III
Kisah-kisah indah para mujahid mengalir.
Indah walau dalam  penjajahan  getir.
Berjuang sampai dapat musuh diusir.
Dan kebahagiaan punakan mengalir.

Selain Ghaza ada Kasmir & Checnya.
Yang hidup disana sangat menderita.
Setiap hari mengalir darah dan airmata.
Karena hidup mereka dihina dan dianiaya.

IV
Kapankah para pemegang panji itu akan bangkit.
Berjuang bagai prajurit madinah dalam perang parit.
Gunakan segenap strategi perlawanan walaupun sulit.
Sungguh mereka itulah mutiara agama Ilahi walau sedikit.

Kekasih, kemanakah jiwa-jiwa muda yang rindu kejayaan.
Yang pilih baktikan  hidupnya  berjihad dijalan Tuhan.
Yang kuat mempertahankan iman dalam godaan.
Dan yang jadikan Al Quran sebagai pedoman.

V
Adalah  sebuah utopia yang  begitu menggelikan.
Tatkala ada yang campur kesucian  dengan kotoran.
Mencampur adukkan perjuangan dengan perampokan.
Atau menyimpan maksud-maksud busuk dalam kemasan.

Manakala telah tertanam tekad untuk memegang panji suci.
Titilah jalan yang berat dan penuh liku itu dengan berhati-hati.
Berpegang teguhlah metode perjuangan agar selalu dijalan Ilahi.
Sampai  akhirnya kelak  engkau dapatkan  kemenangan atau mati.

VI
Adalah sebuah kedustaan yang sungguh  menjijikkan.
Tatkala kesucian agama dipengaruhi cara-cara syaitan.
Terperangkaplah tujuan  yang mulia dalam kesesatan.
Di tengah umat yang satupun kini timbul perpecahan.

Wahai  bunga mekar yang indah bagai mawar gurun.
Jadikan kitab nan suci sebagai  saranamu berhimpun.
Kelak umat  akan menjadikanmu  sebagai penuntun.
Ulangi kejayaan masa lalu  selama tujuh ratus tahun.

Ilahi bimbinglah kami agar menjadi kekuatan yang terhimpun.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar