Selasa, 17 Mei 2011

39-2011. Kami Yang Bagaikan Buih

39-2011. Kami Yang Bagaikan Buih

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Tak tahu kepada siapa kuadukan segenap kesedihan ini.
Tentang kehinaan yang melanda umat pilihan Ilahi.
Tentang jumlah yang banyak namun tiada arti.
Tentang iman redup bak pelita jelang mati.

Kekasih, mana Al-Fatih  Muda Sang  Pembunuh  Drakula.
Mana  pencinta-Mu yang  mengejar  indahnya surga.
Mana mereka yang  dimalam  sunyi ratapkan doa.
Mana mereka yang pada Iblis tiada menyerah.

II
Kini, kami bagaikan buih di tengah samudera  raya yang tak berarti.
Musuh-musuh bagai seorang koboi yang menggiring kumpulan sapi.
Jumlah  kami  begitu  banyak, namun  sesungguhnya  tiada berarti.
Para pemimpinnya asyik bersenang-senang bagaikan tak punya hati.

III
Inikah kami, yang sangat terhina diakhir zaman.
Untuk tegakkan syariah saja banyak yang ketakutan.
apalah lagi untuk rindukan tegaknya kembali kekhalifahan.
Sungguh bagai  api yang masih begitu jauh dari panggangan.

Syaitan dan tentaranya bangga menepuk dada.
Begitu banyak pemimpin agama yang telah berubah.
Hidup dalam kemewahan  dan dipenuhi  limpahan harta.
Dan mereka tidak mengambil  pelajaran dari kisah Tsa'labah.

IV
Kekasih, bagaimana kami akan percaya ucapan  para pendakwah.
Tatkala umat ini  melihat antara harimau dan ular hidup serumah.
terkadang  seolah-olah  mereka  bertengkar  sebagai  sandiwara.
Di belakang panggung mereka berjabat tangan tertawa gembira.

Bagaimana akan muncul kewibawaan yang lahirkan keseganan.
Ketika yang sedang diberi kuasa amat miskin keteladanan.
Sering bertentangan antara kata-kata dan perbuatan.
Sebuaah  tindakan yang amat  dibenci oleh Tuhan.

V
Kini tak tahu kepada siapa lagi umat akan adukan kepedihan.
Tatkala hak-hak mereka yang kecil dan lemah diabaikan.
Tatkala dalam  berperkara  dapatkan ketidakadilan.
Sungguh sebuah kepedihan yang memilukan.

Kekasih,dalam  kesedihan zaman Ghuroba  hamba meminta.
Berilah kami pemimpin yang dalam hatinya penuh cinta.
Yang pada penderitaan rakyat tak menutup mata.
Yang membawa umat ini mencapai cita-cita.


Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar