Senin, 23 Mei 2011

83-2011. Pandangan Untuk Negeriku

83-2011. Pandangan Untuk Negeriku

               Oleh
               Hamdi Akhsan

I
Anakku...
ingin kuceritakan padamu tentang harga diri bangsa yang tercabik.
Yang berpacu cepat menuju keruntuhan detik demi detik.
Telinga pemegang kuasa tuli dengar jerit dan pekik.
Dan terhadap godaan materi pun tiada berkutik.

Dan kesadaran terlambat saat matamendelik.
Serta jasad kesakitan sampai melentik.
karena di panggil oleh Sang Khalik.

Sedang yang hidup tetap asyik.
Anggaranpun dikutak katik.

II
Anakku...
Tahukah kau apa tantangan.
Keterpurukan yang diperjuangkan.
Segala potensi yang ada dibangkitkan.
Rakyat yang masih terbelakang dimajukan.

Dalam harmoni yang menyatukan banyak keragaman.
Kesalahan dalam menata akan  hancurkan keseimbangan.
Perjalanan waktu membuat pemimpin makin jauh dari tujuan.
Dan bangsa ini pun akan semakin jauh tenggelam dalam kesesatan.

III
Betapa, negeri ini dikaruniakan Ilahi mempunyai kekayaan melimpah.
Sebagai wujud kasih sayang  dan banyaknya  pemberian-Nya.
Namun penghuni dan pengelolanya lantas menjadi lupa.
Maka jadilah ia negeri yang sering dilanda nestapa.

Mengapa lahan  yang  subur  tidak diolah.
Mengapa petaninya  sendiri dibuat kalah.
Diimpor bebas hewan dan aneka buah.
Kalahkan milik sendiri yang  melimpah.

IV
Sementara, pemegang amanah sibuk.
Kepada adidaya membungkuk-bungkuk.
Kekayaan alam dibiarkan saja habis dikeruk.
Tinggal  racun dan sampah yang membusuk.

Inikah makna sebuah kemerdekaan dan kebangkitan.
Negeri yang salah  urus dan berebut  sumber  kekayaan.
Penegakan dan keadilan hukum bagi rakyat  tinggal slogan.
Makin dalam jurang perbedaan orang kaya & rakyat kebanyakan.

V
Sungguh inilah sebuah kenyataan pahit yang menyesakkan dada.
Setelah enam puluh enam tahun sudah bangsa ini merdeka.
Keadilan dan kemakmuran hanya menjadi impian belaka.
Dan rakyat kecilpun hanya bisa mengeluh berduka.

Anakku, jadikan bangsa ini yang berharga diri.
Bangkit bersama agar ia mampu  berdikari.
Bukan  menghimpun kekayaan  sendiri.
Atau  segala  yang ada  dibawa lari.

VI
Jadilah generasi yang membanggakan.
Harga diri, keadilan, kemakmuran diperjuangkan.
Pengorbanan dan jasa nenek moyangmu jangan hinakan.
Agar kelak bangsa ini dihormati orang dan berada di garda depan.

Percayalah, dalam persaingan  yang ketat  tidak  ada petemanan.
Yang selalu  terjadi  adalah persaingan  dan penghisapan.
Yang berhasil menjadi bangsa yang dikedepankan.
Dan yang gagal akan hancur dengan impian.


Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar