Jumat, 20 Mei 2011

159-2011. Nak, Jangan Menangis Lagi

159-2011. Nak, Jangan Menangis Lagi

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Anakku,
Dalam kerentaan jasad dimakan kerasnya hidup ayah ingin berpesan.
Pada anakku sang putra  sejati yang jalani  hidup di akhir zaman.
Berhentilah engkau ratapi hidup dalam rengek dan tangisan.
Karena Sang Pencipta telah pilihkan bagimu sebuah jalan.

Lihatlah hidup ini  bagaikan rajawali di angkasa sunyi.
Tegakkan kepala hadapi  badai dengan harga diri.
Dihadapinya tantangan berat dan tak akan lari.
Sungguh dia  percaya  pada  kebaikan  Ilahi.

II
Tiada pejuang sejati yang lahir dari kelemahan.
Atau sesali masa  lalu dalam  perihnya ratapan.
Mata akan mencorong memandang ke depan.
Dan cukuplah  baginya masa lalu tuk pelajaran.

Pejuang sejati kelak lahir dari  kerasnya hidup.
Bukan dari jiwa lemah dalam semangat redup.
Atau  dalam putusan kembali ragu menyusup.
Karena  apapun pilihan resiko pasti terlingkup.

III
Anakku.
Kalaulah keputusan yang engkau ambil salah.
Tapi  didadaku tetaplah  tersimpan rasa bangga.
Karena engkau telah mampu memutuskan masalah.
Yang bagi orang  kebanyakan orang mereka tidak bisa.

Pertimbangkan olehmu segala resiko bila memutuskan.
Didalam kebaikan yang dipilih pasti  ada keburukan.
Dalam kesedihanmu kelak akan ada kebahagiaan.
Akhirnya  kembalikan  segalanya  pada Tuhan.

IV
Anakku, berhentilah  hidup dalam fatamorgana.
Karena hidup yang sesungguhnya adalah nyata.
Bagaikan mata  uang antara bahagia dan derita.
Sebagai ketentuan  pasti dari  Ilahi Yang Kuasa.

Jadilah engkau putra sejati yang tegar dan kuat.
Terbanglah tinggi mencapai cita bagai sayap malaikat.
Gertakkan gigi dan corongkan matamu yang tajam berkilat.
Dan jadilah engkau anakku seorang pejuang sejati yang hebat.

V
Anakku.
sungguh jalan hidup yang engkau lalui masih sangatlah panjang.
Kemudahan  dan hambatan kelak  pasti akan menghadang.
Kudoakan hidupmu kelak akan  bahagia dan terpadang.
Bangga bagai ksatria yang menang di medan perang.

Anakku sayang, hapuslah airmatamu yang mengalir.
Hanyutkanlah dirimu jalani hidup pasrah bagai air menghilir.
Berjuang keras dalam upaya dan serahkan hasilnya pada taqdir.
Sampai kelak engkau  menghadap Tuhanmu ketika hidup berakhir.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar