Sabtu, 21 Mei 2011

164-2011. Jangan Tangisi Dia Yang Pergi

164-2011. Jangan Tangisi Dia Yang Pergi

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Adalah jiwa yang bergetar dalam sesal dan tangisan.
Wujud hampanya buah cita yang diharapkan.
Berbeda antara harapan dan kenyataan.
Sebagian wujud taqdir dijalankan.

Umur manusia,diakah yang pergi?
Waktu yang telah hilang jangan tangisi.
Kenangan  indah jadikan   pemacu jalani hari.
Menuju masa  datangnya  kehidupan  nan abadi.

II
Pabila kandas perjalanan  sebuah rumah  tangga.
Itulah tulisan tangan sejak dari alam semula.
Setelah usaha maksimal cukuplah sudah.
Serahkan saja semua kepada Allah.

Andi kesendirian hidup yang ditangisi.
Betapa  banyak  yang perlu kau syukuri.
Nikmat  yang lainnya  banyak  Tuhan beri.
Buatlah berguna seluruh potensi didalam diri

III
Jangan pula menangisi ketiadaan harta.
Miskin setelah usaha  berbuah surga.
Berat tanggungjawab ketika kaya.
Karena akan ditanyakan semua.

Usaha yang gagal jangan tangisi.
Segalanya segera engkau evaluasi.
Mungkin  karena kekeliruan  strategi.
Atau tercampur hal tidak Tuhan Sukai.

IV
Jangan tangisi  penyakit  yang datang.
Mungkin karena usia tua menjelang.
Bisa  juga  cara  dosa  akan hilang.
Asal tak dianggap nasib malang.

Jangan tangisi anak yang pergi.
Karena sejatinya memang miliki Ilahi.
Kita hanyalah  makhluknya yang dititipi.
Sebelum kita atau ia dianggil menuju mati.

V
Betapa banyak nikmat lain yang masih ada.
Dibanding mereka yang hidupnya susah.
Atau mereka yang tubuh tuna daksa.
Atau mereka yang  lama dipenjara.

Mari optimis jalani hari-hari panjang.
Kelak semua hamba  dipanggil pulang.
Berkumpul semua manusia di suatu padang.
Dan tiada guna semua yang dibanggakan orang.

VI
Jangan tangisi kulit keriput dan rambut memutih.
Kematangan usia tua miliki wibawa yang lebih.
Menerima apa adanya tanpa merasa tersisih.
Tidak  perlu merana  apabila mudah letih.

Apabila tubuh telah mulai berpenyakitan.
Pertanda makanan tertentu  dipantangkan.
Gaya  kehidupan haruslah mulai diselaraskan.
Agar selamat dunia akherat sang  hamba Tuhan.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar