Rabu, 18 Mei 2011

157-2011. Tentang Makna Sebuah Kebangkitan (Refleksi Harkitnas)

157-2011. Tentang Makna Sebuah Kebangkitan  (Refleksi Harkitnas)
                  
                  Oleh
                  Hamdi Akhsan

I
Seorang m urid yang lugu  bertanya  kepada guru.
Apakah  makna yang  hakiki dari kebangkitan itu?
Apakah dengan dapat dilihat dari banyaknya tugu.
Ataukah  dapat  dilihat dari  monumen  batu-batu.

Sang guru terperangah oleh pemahaman muridnya.
Begitulah  pengertian yang  didapat dari buku-bukunya.
Tiap tahun ia lihat orang lakukan upacara dengan ramainya.
Setiap pakar akan menyampaikan perbedaan pendapatnya.

II
Sang guru berkata, kebangkitan bangsa bukan hanya perlambang.
Tapi berjuang menjadi bangsa maju  dari sebelumnya terbelakang.
Dan didalam pergaulan  internasional  menjadi bangsa terpandang.
Bukan semakin lama semakin  terhina dan jadi bangsa pecundang.

Lihatlah   negara  yang  dulu  sama  terjajah seperti  bangsamu.
Kini mereka  telah semakin  makmur dan  berteknologi maju.
Dalam  bersikap  terhadap bangsa lain  mereka tidak ragu.
Antara semua komponen negeri mereka bersatu padu.

III
Belajarlah pada singa-singa peradaban yang perkasa.
Mereka bangkit dari keadaan yang semula tidak bisa.
Tak perlu  berteriak semua  berlomba  membuat jasa.
Rakyatnyapun merasakan  kemakmuran dan sentosa.

Anakku, negeri  yang maju bukan sarang para pencuri.
Mereka mensyukuri segala nikmat yang telah Tuhan beri.
Segala potensi dan kelebihan didayagunakan untuk mandiri.
Bukannya malah  kekayaan negaranya yang ada  dibawa lari.

IV
Mengapa tak  mau keluar  modal untuk  kemajuan  teknologi.
Hanya berfikir pendek membeli  cari keuntungan  dari komisi.
Berlomba-lomba  mencari kekayaan materi untuk diri pribadi.
Sungguh  itulah  penyebab  utama tak  maju-majunya  negeri.

Anakku,  kebangkitan sebuah bangsa bukan bualan mudah.
Butuh kerja keras, pengorbanan sampai cucurkan airmata.
Tidak cukup dengan kebudayaan dan banyak biduanita.
Dan Ilmu Pengetahuan yang dilandasi Iman @ Taqwa.


al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar