139-2011. Umat Yang Tercerabut
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Darah yang tertumpah suburkan jihad di bumi Khurasan.
Pertanda semakin dekat kedatangan akhir zaman.
Dajjal dan tentaranya kini terus berdatangan.
Hancurkan harga diri orang-orang beriman.
Zia Ul Haq syahid, Usamah pun syahid.
Sebuah kematian tanpa rasa sakit.
Gugur satu seribu akan bangkit.
Tiada gentar walaupun sedikit.
II
Kekasih terakhir-Mu dahulu datang dari Gurun Arabia.
Dizalimi oleh para pembenci tanpa ada pembela.
Dengan keteguhan ia sebarkan cahaya-Nya.
Sehingga rahmat penuhi penjuru dunia.
Tatkala perlahan cahaya itu redup.
Muncullah kegelapan melingkup.
Ajaran menyimpang menyusup.
Dan pertolongan-Nya tertutup.
III
Kini kesadaran baru menyentak.
Umat mulia ini telah dicuci otak.
Menjadi negara kecil ditetak-tetak.
Sehingga akan mudah di luluh lantak.
Tiada kekuatan pemersatu tanpa Khilafah.
Yang pernah himpun umat ini disuatu masa.
Mampu pimpin permukaan bumi dengan gagah.
Sebarkan cahaya Ilahi ke segenap penjuru dunia.
IV
Mengambil ibrah dari orang dahulu.
Mati syahid pun jadi cita nomor satu.
Meniti jalan dakwah pada-Nya tiap waktu.
Untuk akherat yang diridhoi sudahlah tentu.
Alquran dan sunnah dijadikan sebagai pedoman.
Ayat-ayat dan hadits yang ada dipelajari dan diamalkan.
Kebenaran yang ada bukan hanya jadi bahan perdebatan.
Dan yang lebih parah lagi tatkala hanya dibuat sebagai pajangan.
V
Betapa pasukan Dajjal berhasil mandulkan Jihad sebatas wacana.
Sehingga harga diri penganut agama Ilahi tetap terhina.
Karena ruh dakwah dan harga diri tercerabut dari sana.
Yang telah membuat peradaban yang mempesona.
Jihad di berbagai lini jadi satu-satunya jalan.
Agar para pencinta Ilahi tak disepelekan.
Jadi penghuni bumi yang dimuliakan.
Sampai taqdir Ilahi ditentukan.
Al Faqiir
Hamdi akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Darah yang tertumpah suburkan jihad di bumi Khurasan.
Pertanda semakin dekat kedatangan akhir zaman.
Dajjal dan tentaranya kini terus berdatangan.
Hancurkan harga diri orang-orang beriman.
Zia Ul Haq syahid, Usamah pun syahid.
Sebuah kematian tanpa rasa sakit.
Gugur satu seribu akan bangkit.
Tiada gentar walaupun sedikit.
II
Kekasih terakhir-Mu dahulu datang dari Gurun Arabia.
Dizalimi oleh para pembenci tanpa ada pembela.
Dengan keteguhan ia sebarkan cahaya-Nya.
Sehingga rahmat penuhi penjuru dunia.
Tatkala perlahan cahaya itu redup.
Muncullah kegelapan melingkup.
Ajaran menyimpang menyusup.
Dan pertolongan-Nya tertutup.
III
Kini kesadaran baru menyentak.
Umat mulia ini telah dicuci otak.
Menjadi negara kecil ditetak-tetak.
Sehingga akan mudah di luluh lantak.
Tiada kekuatan pemersatu tanpa Khilafah.
Yang pernah himpun umat ini disuatu masa.
Mampu pimpin permukaan bumi dengan gagah.
Sebarkan cahaya Ilahi ke segenap penjuru dunia.
IV
Mengambil ibrah dari orang dahulu.
Mati syahid pun jadi cita nomor satu.
Meniti jalan dakwah pada-Nya tiap waktu.
Untuk akherat yang diridhoi sudahlah tentu.
Alquran dan sunnah dijadikan sebagai pedoman.
Ayat-ayat dan hadits yang ada dipelajari dan diamalkan.
Kebenaran yang ada bukan hanya jadi bahan perdebatan.
Dan yang lebih parah lagi tatkala hanya dibuat sebagai pajangan.
V
Betapa pasukan Dajjal berhasil mandulkan Jihad sebatas wacana.
Sehingga harga diri penganut agama Ilahi tetap terhina.
Karena ruh dakwah dan harga diri tercerabut dari sana.
Yang telah membuat peradaban yang mempesona.
Jihad di berbagai lini jadi satu-satunya jalan.
Agar para pencinta Ilahi tak disepelekan.
Jadi penghuni bumi yang dimuliakan.
Sampai taqdir Ilahi ditentukan.
Al Faqiir
Hamdi akhsan
0 komentar:
Posting Komentar