Oleh
Hamdi akhsan
I
Sebuah pertanyaan datang tentang makna perjuangan.
Yang berakhir syahid seperti di bumi Afghanistan.
Bertransaksi langsung sesuai firman Tuhan.
Dan dapatkan sorga-Nya sebagai balasan.
Bagaimana pula dengan penebar Ilmu.
Berjuang atasi kantuk dimalam dalu.
Dan pena yang tajam menulis buku.
Kepada Jalan Ilahi mereka menyeru.
II
Meninggikan kalimah-Nya suatu pilihan.
Berbagai jalan berbuat telah Ia ciptakan.
Santuni anak yatim adalah sebuah kemuliaan.
Membuat Ajaran Ilahi yang suci tidak ia dustakan.
Kepada yang berilmu pengetahuan Allah janjikan.
Beberapa derajat dirinya akan ditinggikan.
Kemuliaan dunia akherat akan diberikan.
Asalkan ilmu yang tak menyesatkan.
III
Adalah Ibnu Sina Torehkan sejarah.
Sampai hari ini tetap menggema.
Sepanjang zaman torehkan tinta.
Walaupun telah lama dia tiada.
Jangan lupakan para pendakwah.
Yang jalani hidup dalam penjara.
Suarakan yang haq walau didera.
Dan bersabar walau hidup sengsara.
IV
Tak sedikit pula pejuang kemiskinan.
Dengan kerja keras rakyat ia bangkitkan.
Mereka juga para pejuang yang dibanggakan.
Telah membawa rakyat kecil ke jalan kemuliaan.
Apapun jalan kebaikan yang dipilih seorang hamba.
Akhirnya dapatkan balasan yang ia damba.
Yang sebagian akan didapat di dunia.
Dan sebahagian nanti di alam sana.
V
Pejuang sejati, awali niat nan suci.
Tidak takut dengan para pembenci.
Berupaya selalu istiqamah dijalan Ilahi.
Sampai keputusan Tuhan menjadi pasti.
Tiada waktu bagi mereka banyak berdebat.
Atau bangga tatkala dikatakan orang hebat.
Yang penting adalah mereka selalu akan berbuat.
Dan serahkan hidup kepada Sang Maha Penyelamat.
VI
Pesan bagimu wahai generasi fajar yang cemerlang.
Taqdirmu sejak daulu perkasa bagai seekor elang.
Tak akan pernah menyerah apabila ditantang.
Walau melawan singa gurun yang meradang.
Betapa banyak pintu-pintu jihad terbuka.
Tanpa saudaramu seagama harus terluka.
Atau yang membuat orangtua berduka.
Dan membuat jalan hidupmu bisa celaka.
VII
Belajarlah kau pada sebuah kebijaksanaan.
Takkan tercapai tujuan suci campur kotoran.
Ridho Ilahi juga tidak akan pernah didapatkan.
Dan kelak semua akan berakhir dengan penyesalan.
Kepada Ilahi Yang Maha Rahman hamba meminta.
Jadikanlah generasi penggantiku para pencinta.
Yang selalu amalkan agamanya secara nyata.
Serta satu padunya perbuatan dan kata.
Ilahi, Lindungi kami dari azab neraka.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar