Minggu, 05 Juni 2011

79-2010. SYAIR RENUNGAN AKHIR TAHUN

79-2010. SYAIR RENUNGAN  AKHIR TAHUN

               Oleh
               Hamdi Akhsan

Ya Allah terimalah taubatku atas dosa di tahun ini
PENGANTAR
      Tahun 2010 Miladiah akan berakhir beberapa hari lagi. Banyak teman-teman yang ingin dituliskan syair renungan akhir tahun. Berikut renungan akhir tahun, moga manfaat untuk diri sendiri dan yang merasakan manfaat darinya. Bagi yang kurang berkenan mohon maaf dan silahkan membuat karya yang lebih baik. Terima kasih

I
Bismillah  awal  pembuka  kata,
hanya bersyair yang hamba bisa,
ingin merubah hamba tak kuasa,
melalui syair berbagi rasa.

Tahunpun akan berganti masa,
ada yang lahir ada binasa,
didalam hidup tersimpan asa,
diberi ampunan segala dosa.

Sedih dan senang sudah dirasa,
terkadang mudah terkadang susah,
kadang berkumpul kadang berpisah,
itulah taqdir sepanjang masa.

II
Waktu berlalu bagaikan kilat,
tahun duaribu sepuluh kan segera lewat,
mari renungkan apa dibuat,
yang baik-baik atau yang jahat.

Kalaulah jahat sudah dibuat,
mari bersegera kita bertaubat,
banyak istighfar menjadi obat,
supaya kelak bisa selamat.

Taubatlah diri selagi sempat,
jangan menunggu datang sekarat,
supaya kelak dikubur tempat,
diampuni-Nya dan dapat rahmat.

III
Mari sahabat kita renungkan,
segala laku dipertanggungjawabkan,
segala amal kan dicatatkan,
baik dan jahat kan dibalaskan.

Mari ditengok yang diajarkan,
hidup dan mati Allah tentukan,
kapan datangnya tak dipastikan,
sebagai hamba kita siapkan.

Ada yang muda yang didulukan,
yang tua juga tak dipantangkan,
siapapun dia kan dimatikan,
tak ada makhluk yang terlewatkan.

IV
Madah pertama tentang ibadah,
wajib dan sunnah sudah senada,
ataukah  masih  sering  tergoda,
sholat yang lalai pun masih ada.

Kalau sholat ditinggal tega,
karena merasa sehatnya raga,
maut kan datang tanpa diduga,
malaikat maut tak bisa laga.

Diakherat kelak akan dahaga,
bagi yang maksiat merasa bangga,
ataupun sibuk bermegah-megah,
seolah umur tiada berhingga.

V
Kalaulah sholat pun belum tegak,
tentulah iman masihlah retak,
ketika maut datang menyentak,
barulah sesal datang menyentak.

Kalaulah sempurna sholatnya agak
baca alquran sudah tergerak,
zikir dilatih walaupun serak,
pastilah hati jadi semarak.

Kebiasaan rutin perlu diletak,
supaya iman tak makin retak,
kena musibah tidak tersentak,
kepada Allah tidak memberontak.

VI
Madah kedua tentang rezeki,
yang dibawa pulang tuk anak istri,
sudahkan ia engkau zakati,
orang yang berhak telah diberi.

Rezeki didapat kan ditanyai,
untuk manfaa dan datang dari
pabila benar kan ditambahi,
pabila salah tak diberkati.

Ditahun depan kita rezrki dicari,
tapi  tetaplah berhati-hati,
dicari berkat sudahlah pasti,
membantu kita dikubur nanti.

VII
Madah ketiga tentang turunan,
sudahkan amanah kita tunaikan,
sholat dan agama kita didikkan,
akhlaq yang baik kita contohkan.

Anak kan bisa membuat nyaman,
kalau dijaga amanat dengan ,
bisalah pula menjadi musuhan,
pastilah keluarga tak pernah aman.

Para sahabat mari renungkan,
harta turunan dipertanggungjawabkan,
kalaulah baik kan menyelamatkan,
kalaulah salah kan menyengsarakan.

VIII
Tahun sekarang akan berganti,
dosa dan salah mari sesali,
amal yang baik mari tambahi,
ibadah pada Allah ditelateni.

Usia kita tak ditambahi,
kerut diwajah makin terpatri,
tulang-tulangpun mulai nyeri,
maut kan datang sebentar lagi.

Pabila belum bertaubat diri,
pastilah selalu resahnya diri,
gelisah jiwa petang dan pagi,
rahmat ilahi tak dirasai.

IX
Godaan dunia semakin hebat,
Tipuan syaitan semakin dahsyat,
hiburan ada disegala tempat,
tinggal terserah yang mau dibuat.

Nikmatnya nafsu hanya sesaat,
bila tak untung menjadi laknat,
badan sekarat jiwa tersesat,
Setelah mati  dihukum berat.

Kalaulah jiwa masih berkarat,
marilah perlahan kita bertaubat,
sebelum sesal datang terlambat,
tak guna lagi bila di akherat.

X
Nasehat ini untuk sendiri,
bila manfaat silah renungi,
agar tak buruk nasibnya diri,
menghadap Allah diakhir nanti.

Betapa banyak pelajaran dari,
masa dahulu dizaman bari,
tentang umat yang sombong diri,
atau mereka tuhankan materi.

Wahai sahabat seluruh negeri,
krlak dikubur kita sendiri,
diancam malaikat tampilnya ngeri,
membawa gada berhias duri.

XI
Kalaulah anak belum terarah,
mari dididik jangan dimarah,
apalagi  melotot mata memerah,
ataupun dipukul sampai berdarah.

Sifat yang kasar tak bikin jera,
apalah lagi sampai menyerah,
gunakan selalu yang benar cara,
agar kebaikan dapat tercurah.

Jangan dididik seperti kera,
sampaikan nasehat dengan gembira,
jangan dibuat anak sengsara,
karena dendamnya akan membara.

XII
Para sahabat hamba beriman,
didiklah diri menjadi aman,
amal ibadah membuat nyaman,
harumnya bagai bunga ditaman.

Walaupun berat tantangan zaman,
sedikit juga yang baik teman,
hadapi semua dengan senyuman,
seperti disebut Tuhan berfirman.

Baiki keluarga dan kediaman,
betah dirumah buatlah tuman,
mencari rezeki dibuat nyaman,
supaya mati didalam iman.

XIII
Tak perlu kita banyak meradang,
pabila enteng orang memandang,
atau sampaikan kata yang sumbang,
semua kelak pasti ditimbang.

Hidup yang benar tak perlu bimbang,
walaupun banyak kata yang sumbang,
karena harta hanyalah lambang,

Waktu berlalu bagaikan pedang,
sebentar lagi maut menghadang,
tak perlu pinta tak perlu undang,
lambat dan cepat pasti kan datang.

XIV
Madah ke empat bicara kubur,
tempat yang sempit cacing bertabur,
suara malaikat keras menguntur,
mau disesal sudah terlanjur.

Tersebut dalam hadits yang ma'tsur,
lama dikubur tak bisa ukur,
orang beriman ada penghibur,
sungguh derita bagi yang kufur.

Nasehat lama indah dan luhur,
bicara tangis dipintu kubur,
sesal yang panjang sambil menekur,
airmatapun deras mencucur.

Tuhan...berilah ayahku rezeki untuk beli baju baru buatku tahun depan

VX
Risalah ini akan berakhir,
tahun kedepan mari difikir,
perbanyak ibadah dan juga zikir,
agar bahagia di hari akhir.

Mari jauhkan sifat yang kikir,
amal yang baik mari diukir,
sifat yang buruk mari diafkir,
penuhlah buku malaikat nakir.

Rezeki yang halal mohon mengalir,
infaq dan zakat silah digilir,
jauhi ramal dan juga sihir,
supaya indah sampai terakhir.

XVI
Diakhir syair  tangan tadahkan,
bermohon ampun kepada Tuhan,
diberi rahmat ditahun depan,
semangat baru kan ditampilkan.

Apa yang ada mari syukurkan,
mencari rezeki lebih giatkan,
silaturahmi mari eratkan,
sanak keluarga kita sambungkan.

Munajad doa mari lebihkan,
bermohon juga tuk dikuatkan,
supaya jalan kan dilapangkan,
dunia akherat Dia ridhokan.

Inderalaya, 27 November 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan
Ya Allah,tunjuki hamba jalan yang lebih baik di tahun depan

0 komentar:

Posting Komentar