Kamis, 09 Juni 2011

180-2011. Tipu Daya Syaitan

180-2011. Tipu Daya Syaitan

                  Oleh
                  Hamdi Akhsan

I
Dengarlah...
Tatkala kelahiran seorang anak tak lagi dianggap rahmat.
Tatkala pelihara ayah bunda dimasa tua tak lagi jadi amanat.
Tatkala perbuatan-perbuatan tercela tak lagi dianggap maksiat.
Itulah pertanda bahwa kedatangan hari kiamat telah makin dekat.

Kala  teknologi  mampu jauhkan  manusia dari  kehidupan akherat.
Syaitan tertawa atas sukses  pengalihannya  ke jalan yang sesat.
Hembuskan  khayal dan  janji-janji dusta yang  begitu hebat.
Dan kebenaran tipu daya itu terbukti kala nyawa tercekat.

II
Sungguh ia tak pernah menyerah sejak dahulu saat dilaknat.
Dengan tentaranya tiap saat mengembara antara timur dan barat.
Hembuskan energi pada nafsu agar pertuhankan kesenangan syahwat.
Dan jadikan hidup terbiasa untuk mengamalkan prilaku yang salah dan jahat.

Pada hati yang  bersih ia tanamkan rasa  takabbur sebagai  bentuk muslihat.
Pada yang berpendidikan diberi gagasan menjadikan ilmunya sebagai alat.
Memoles  hal yang  sederhana  dan ringan seolah jadi  rumit dan berat.
Dan ia pun menganggap diri sebagai ahli yang mampu merubah sifat.

III
Pada mereka yang hartanya bergelimang.
Ia tanamkan untuk selalu merasa kurang.
Merasa rugi untuk berbagi dengan orang.
Makin haus dengan  bertambahnya uang.

Begitulah tipu daya yang ia kerjakan sejak dahulu sampai sekarang.
Secara tersembunyi  melalui  nafsu  atau benda  nyata  yang terang.
Mengupayakan sekuat daya agar iman manusia menjadi berkurang.
Dan menambah  pengikut yang membara  dalam neraka jadi arang.

IV
Tinggallah manusia yang harus waspada terhadap aneka tipu daya.
Rayuan jahat syaitan yang  dijelaskan Tuhan harusnya dipercaya.
Semua telah  dengan rinci dan diuraikan dengan  begitu nyata.
Untuk menjadi pedoman agar iman si hamba selalu tertata.

Sungguh batas  umur setiap manusia tidak bisa diduga.
Tak tahu  kapan jiwa akan  dipanggil tinggalkan raga.
Bila ikuti syaitan kelak sesal diri akan tak terhingga.
Bila sadar kelak  dapat karunia-Nya masuk surga.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar