Sabtu, 18 Juni 2011

194-2011. Kepada Samudera Yang Menggelora aku Bertanya?

194-2011. Kepada Samudera Yang Menggelora aku Bertanya?

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

I
Kepada samudera yang menggelora  aku bertanya?
Mengapa  kini  sahabat Tsunamimu  sering marah.
Mengapa dibalik keindahanmu tersimpan petaka.
Mengapa  dibalik  tenangmu  tersimpan murka.

Mengapa  biru indah mu kini  berubah coklat.
Mengapa kilau permukaanmu kini memucat.
Mengapa  tanpa  aba apa kau  sapu darat.
Mengapa  dimusim biasa  badaimu hebat.

II
Kutanyakan padamu wahai samudera yang bergemuruh.
Mengapa  badai dan praharamu kini tak lagi menyentuh.
Mengapa pada  pemilik-Nya kini  sang budak  tak patuh.
Dan mengapa  tak takut pada hari tatkala langit runtuh.

Pada laut nan bisu ditengah cahaya bulan aku bertanya.
Mengapa kedahsyatan energimu tak lagi  getarkan jiwa.
Apakah  karena manusia  telah  kehilangan  jiwa taqwa.
Ataukah kemajuan  teknologi telah  membuat jumawa.

III
Kepada laut  yang  kaya  aku bertanya.
Dimana isi kandunganmu yang melimpah.
Apakah telah  dikuras habis umat manusia.
Dan apakah hilang  disapu  oleh malapetaka.

Kemana  kini  ikan-ikan yang  dahulu  beragam.
Kemana tiram-tiram yang berisi mutiara manikam.
Mengapa kini kilapan permukaanmu tampak suram.
Kemana warnamu yang biru kini tampak menghitam.

IV
Kepada laut yang  menyimpan  misteri  aku bertanya.
Dimana debur ombakmu yang merdu saat purnama.
Dimana mereka yang mati tenggelam hanya nama.
Kemana burung  camar yang dulu bercengkrama.

Pada laut yang jadi  tentara-Nya aku bertanya.
Mengapa petaka kini  sering datang tiba-tiba.
Mengapa  tiada  peringatan  sebagai  tanda.
Apakah memang  manusia  telah  durhaka.

V
Padamu wahai samudera yang dititipi energi yang besar.
Padamu yang  memiliki  ombak  gemuruh  menggelegar.
Didalammu yang  karunia Ilahi  begitu  banyak  tersebar.
Semua  pertanda  kekuasaan  Allah Tuhan  yang Akbar.

Kepada Laut yang ikhlas tunduk pada-Nya aku bertanya.
Adakah  bertambah iman  hamba  yang  gunakan  mata.
Adakah  dahsyatnya Tsunami  dekatkan ke jalan Taqwa.
Ataukah makhluk  manusia di bumi kini semakin durhaka.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar