Kamis, 09 Juni 2011

170-2011. Mengapa Hati Tak Lagi Banyak Mengingat-Mu?

170-2011. Mengapa Hati Tak Lagi Banyak Mengingat-Mu?

                    Oleh
                    Hamdi Akhsan

I
Kekasih, izinkan hamba bertanya pada-Mu tentang hidup.
Tentang mereka  yang hidupnya duafa  namun merasa cukup.
Tentang para pencinta-Mu yang dicoba namun imannya tak redup.
Tentang  godaan jiwa baru terasa bak gigitan nyamuk yang menyusup.

Kekasih,  kutanyakan pada-Mu mengapa  hati tak lagi mudah menangis.
Tentang mengadu pada-Mu malam sepi yang tak lagi terasa manis.
Tehadap harta yang  dititipkan makin  hari semakin materialis.
Dan tentang  cinta pada-Mu yang makin  hari kian menipis.

II
Kekasih, izinkan hamba bertanya pada-Mu tentang hati ini.
Mengapa tak   mudah tergetar  melihat  peristiwa yang terjadi.
Mengapa didalam dada ini tak lagi membara semangat bagaikan api.
Sedangkan  perjalanan hamba  telah mulai mendekati penghujung hari.

Kekasih, ingin kutanyakan  pada-Mu  tentang  dunia  yang   melalaikan.
Ingin kuadukan  pada-Mu  tentang  kesenangan   yang  melenakan.
Hamba-Mu bingung  tentang waktu yang banyak terlewatkan.
Sedang ibadah tak bertambah dalam masa yang diberikan.

III
Kekasih, dalam berkaratnya hati dimakan waktu.
Dalam  keterlenaan  dimakan masa yang berlalu.
Dalam keterlenaan akan datang  pengadilan-Mu.
Ampuni hamba atas hidup yang berlumur debu.

Kekasih, sungguh hati ini telah banyak berkarat.
Lakukan dosa-dosa dan pelanggaran yang berat.
Berilah pada kami dari  sisi-Mu limpahan  rahmat.
Agar kelak di  akherat  hamba-Mu bisa  selamat.

IV
Kekasih, izinkan hamba bertanya tentang darah yang ternoda.
Bercampur rezeki  yang halal dengan  hasil perbuatan dosa.
Menyimpang dari jalan-Mu menjadi budak yang durhaka.
Aduhai, tanpa ampunan-Mu kelak hamba pasti celaka.

Dalam  keterlenaan duniawi  yang  memabukkan.
Bermohon hamba pada-Mu indahnya ampunan.
Hidup  disisi-Mu  kelak dengan kebahagiaan.
Mendapatkan surga-Mu  sebagai  balasan.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar