Minggu, 05 Juni 2011

65-2010. Rindu Ayah

65-2010. Rindu Ayah

               Oleh
               Hamdi Akhsan


Ayah...kemana harus kucari dirimu
I
Malam ini,
kudengar sedan seorang anak yang rindukan ayahnya yang telah tiada.
Airmatanya kering bagai airmata Zainal Abidin saksikan pembantaian Sang Ayah di Padang Karbala,
dan dalam kelam bibirnya bergetar penuh kerinduan membisikkan kata "ayah".
Tapi ayahnya telah pergi menembus cakrawala berkelana keujung jagat raya.

Nun jauh disana,sang ayah memandang anaknya yang rapuh,
Dia bersenandung. Anakku!dalam darahmu telah kuwariskan darah pejuang tangguh,
yang takkan sudi tangisi tebing yang telah runtuh,
atau sesali masa silam yang telah pergi jauh.

Dalam jasadmu mengalir darah pejuang sejati,
yang berani taklukkan cadas-cadas kehidupan, cemooh dan hadapi kesakitan onak dan duri,
dalam darahmu...telah kuwariskan semangat petarung seekor rajawali,
walau kini engkau sendiri,berhentilah tangisi diri.

II
Kuingin anakku gagah perkasa dan tabah bagaikan Imam Husein di Padang Karbala,
Tersenyum dalam kesyahidan disambut ribuan malaikat dengan pujian pada Allah,
Dan engkau!menjadi pejuang hidup yang mampu tegakkan kepala,
ditengah kepedihan yang membuat dada seakan terbelah.

Anakku...
Sejarah telah ajarkan kita untuk arif memandang segala dinamika dalam kehidupan,
bukankah Rasul tercinta lahir dari ketiadaan ayah bunda dan hampa belaian,
Atau Rasul Musa yang besar di tengah padang gembalaan,
sabarlah...agar engkau disayang Tuhan.

Kalaulah dihari ini engkau menangis lara,
biarlah airmata manusiamu itu mengalir bagaikan sungai darah,
luapkan segenap perih,rindu,angan,kenangan dan cita kita yang belum terlaksana,
tapi ayah percaya, karena cinta itu engkau bertahan walau harus pergi jauh seberangi samudera raya.

III
Pada  hari ini....
Ratusan juta ruh kami menjadi saksi para putra yang bertarung sendiri dizaman yang mendera,
akan kami lihat para putra sejati yang besar sebagai yatim piatu mampu tegakkan kepala dengan bangga,
anakku...kami berdua ada,dan akan selalu ada,
moga..kelak kita  bersama lagi dan bahagia.



Al Faqir


Hamdi Akhsan

Ayah...kemana harus kucari

0 komentar:

Posting Komentar