Selasa, 28 Juni 2011

217-2011. Syair Tentang Fesbuker (2)

217-2011. Syair Tentang Fesbuker (2)

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan

















I
Syair fesbuker akan berlanjut,
para pembaca jangan terkejut,
apalah lagi sampai menuntut,
membuat penulis kalang-kabut.

Orang berfesbuk dimana-mana,
semakin banyak dipakai guna,
ada yang untuk tebar pesona,
atau menulis pengganti pena.

Pada pembaca jangan alergi,
apalah lagi merasa rugi,
karena hanya ingin berbagi,
juga menghibur yang sakit gigi.

II
Haha, setiap hari membuka dinding,
membaca status kadang merinding,
ada yang nulis dirinya gering,
ada yang teriak kantongnya kering.

Kalau fesbuknya dibuka sering.
ada yang sedang belajar akting,
waduh, foto dibuat posisi miring,
melihat saja kepala pening.

Ada yang upload gambar kambing,
atau memakai gambar kepiting,
ada rambutnya separuh kerinting,
alah mak, ada pria beranting-anting.

III
Belumlah lagi kata-katanya,
bermacam-macam yang ditulisnya,
kadang masalah rumah tangganya,
ada yang mancing komen pacarnya.

Haha, ada pula kata yang kasar,
sumpah serapah diumbar-umbar,
ada yang tenang dan juga sabar,
banyak pula yang tanya kabar.

Ada yang protes pada penguasa,
atau mengungkit ia punya jasa,
atau menulis yang ia bisa,
komplet, isinya beraneka rasa.

III
Ada yang sibuk jualan bebe,
iklannya banyak bikin berabe,
mengirim terus semau gue,
tak tau kalau yang dikirim kere.

Haha, laptop juga sering dijual,
katanya murah tak mahal-mahal,
buatan luar yang pasti handal,
lumayanlah, bagi yang punya modal.

Walah, ada yang jual obat kuat,
untuk dipakai mengumbar syahwat,
tahu istrinya bisa gawat,
haha, padahal cuma meliat-liat.

IV
Aneh pula status pacaran,
gaya menulis selalu kasmaran,
dibaca orang sampai ratusan,
awas lho kalau nggak jadian.

Bertengkar status juga terjadi,
isinya berupa saling mencaci,
efeknya tentu sakitnya hati,
ketemu diluar bisa kelahi.

Ada yang teriak ketakadilan,
seperti obral sedang jualan,
entah serius atau sambilan,
setelah itu status guyonan.

V
Ada aslinya memang penipu.
sok baik ia bertingkah laku,
berkata sopan seperti ratu,
tak tahunya hilang kayak hantu.

Berhati-hati dengan mereka,
bohong selalu yang ia suka,
kalau percaya sudah terbuka,
alamat kita bakal berduka.

Jangan lupa untuk waspada,
simpan sedikit rasa curiga,
barulah kenal sebentar saja,
tidaklah cukup untuk percaya.

VI
Hai hai ada pula tipu tak jahat,
di fesbuk wajah mulus mengkilat,
bertemu aslinya penuh jerawat,
ah...sepertinya jadi salah lihat.

Sekali waktu teriak hadow,
wajah mulus karena dishadow,
karena cantik lantas difolow,
ternyata...woooooowwwww.

Ada pula foto yang lucu,
pria sejati yang pakai gincu,
tak pakai baju tapi berkacu,
haha,rupanya sudah punya cucu.

VII
Kadang ada yang marah-marah,
tak ada yang tanggap apa dicurah,
rasanya sudah menulis mesra,
ternyata ia cuma salah kira.

Memang susah untuk dikenal,
apalah lagi tulisan dangkal,
yang laku kalau yang agak nakal,
untuk mereka berambut ikal.

Ada yang suka mengupload lagu,
lagu sekarang atau dahulu,
memang hobinya sudah begitu,
ya biar aja tu....

VIII
Inilah sekelumit syair fesbuker,
ditulis saat teganya leher,
hari dah sore menjelang teler,
sebentar lagi tidur terseler.

Semoga syair bawa manfaat,
mengandung ilmu beserta hikmat,
terjauh dari jeleknya sifat,
jadi ajaran jadi ibarat.

Diakhir syair maaf kupinta,
kalaulah ada tersalah kata,
karena sudah ngantuknya mata,
putihkan hati berpisah kita.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar