Minggu, 26 Juni 2011

212-2011. Kidung sunyi Pencinta Malam

212-2011. Kidung sunyi Pencinta Malam

                    Oleh
                    Hamdi akhsan

I
Kekasih,
Kini malam-malam tak lagi sunyi seperti dulu.
Manusia ini tak lagi  pada-Mu meratap pilu.
Kebanyakan  jiwa mereka telah membatu.
Dan  tak  dekat lagi  pada-Mu Yang Satu.

Tiada lagi Qais yang ratapi laila-nya di tengah keganasan gurun.
Sedikit  pencinta yang tersedu mohon kasih-Mu dihari saat berhimpun.
Dalam  mengendalikan keinginan nafsu antara  hati dan akal tak lagi rukun.
Sungguh lupa kepada nikmat-Mu sudah terjadi  berulang selama ribuan tahun.

II
Syahwat kekayaan dan kekuasaan membuat manusia lupa akan kefanaannya.
Betapa banyak larangan Ilahi  dan kedurhakaan yang telah  dilakukannya.
Ruhannya amati miskin dan ibadah hanya sebatas bahagian wajibnya.
Dan kelak semua itu dihadapan Mahkamah Ilahi akan disesalinya.

Sungguh, masa yang hilang takkan kembali.
Tak guna walau menangis darah setelah mati.
Segala kesalahan dan pembangkangan disesali.
Tapi penyesalan atas semua takkan berguna lagi.

III
Di sepertiga malam terakhir masih terdengar pabrik bergemuruh.
Para pekerja tak bisa tunaikan sholat malam dan tak boleh mengeluh.
Tanpa sadar teknologi yang dipertuhankan membuat iman menjadi luluh.
sungguh kehidupan modern telah menyihir Milyaran manusia bagaikan teluh.

Masa berlalu, umur bertambah, kematian mendekat.
Sedangkan hari-hari hanya diisi memeras keringat.
Rambut  memutih  dan nafas  makin  tersendat.
Dan tiap jiwa bersiap pindah ke alam akherat.

IV
Kurindukan bibir-bibir yang sendu dalam doa di senyapnya sepertiga malam.
seperti para  pencinta  Ilahi dalam  kisah-kisah  teladan  di masa silam.
Jalani hidup  dengan  kesadaran  ukhrowi yang  begitu  dalam.
Terhindar mereka panasnya kubur yang membuat hitam.

Masa berubah, betapa miskin ruhani manusia.
Sebuah cirii yang  disebutkan  jelang akhir masa.
Semoga diri yang daif selamat setelah kelak binasa.
Dan mendapat ampunan dan rahmat dari Yang Kuasa.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar