Kamis, 23 Juni 2011

198-2011. Syair-Syair dari Bandung


198-2011. Syair-Syair dari Bandung
            Oleh
            Hamdi Akhsan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
I
Di ketinggian perbukitan ini udara tak sedingin dulu.
Duapuluh empat jam kendaraan tak henti berlalu.
Dari menjelang subuh hingga malam dalu.
Sungguh kehidupan duniawi lalaikan waktu.

Ada aktivitas perniagaan di segala tempat.
Terdengar disana sini orang berdebat.
Ada yang prilakunya membuat tersenyum malaikat.
Namun tetap ada yang berjiwa dan berperangai jahat.
 
II
Layaknya sebuah kota besar.
kehidupan berdenyut dan perekonomian pun berputar.
Ada yang mampu hidup dijalan Ilahi namun tak sedikit yang kesasar.
Dan akan sukseslah para pekerja keras dan yang pintar.
...
Sebahagian sadar kemana hidup akan dibawa.
Ada yang berubah setelah alami banyak peristiwa.
Ada yang tetap sesat sampai jasad berpisah jiwa.
Itulah hidup yang didalamnya berisi tangis dan tawa.

III
Masih terlihat didalam gang rumah-rumah kumuh.
Anak-anak bermain dihalaman dengan pakaian dan wajah lusuh.
Kemajuan negeri bagi mereka belum tersentuh.
Dan mereka tabah jalani hidup tanpa mengeluh.
...
Disisi lain mall-mall tumbuh bak cendawan.
Surga belanja bagi mereka para hartawan.
Wanita dan anak orang kaya berpenampilan menawan.
Sungguh sebuah pemandangan yang sangat berlawan.

IV
Kadang melihat mereka yang hidup mewah timbul rasa iri.
Seakan tiada makna nikmat yang telah Tuhan beri.
Padahal kesehatan dan tidur nyenyak adalah rezeki sangat berarti.
Sebagai pemberian tak ternilai harganya dari Ilahi.
...
Kota ini hampir tiada lagi beringin.
Malam berlalu bersama kencangnya angin.
Pada-Mu Tuhan hamba panjatkan ingin.
Selamatkan hamba-Mu kala tubuh ini kelak telah dingin.


Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar