177-2011. Dari Seorang anak kecil pada ibunya.
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Ibu, betapa kutahu dihatimu ada sejuta cinta.
Aku pun tahu kalau ibu tak ingin diriku menderita.
Aku juga khawatir bila ibu sampai cucurkan air mata.
Aku juga sadar bahwa dihatimu diriku adalah permata.
Tapi ibunda, betapa alam bicara tentang perjuangan.
Mereka yang lemah jalani hidup akan tersisihkan.
Bagai anak belajar berjalan harus dikejamkan.
Karena setelah perjuangan ada keberhasilan.
II
Ibu, maafkan bila tangisku membuatmu sedih.
Maafkan bila kemanjaanku membuat hatimu pedih.
Maafkan kalau sikapku membuat telah goreskan perih.
Karena bagi anakmu kehidupan dunia ini masih hitam putih.
Kumohon jangan salahkan dirimu atas sebuah kegagalan.
Karena sesungguhnya nasib manusia telah digariskan.
Apa yang telah terjadi jangan menjadi penyesalan.
Baik dan buruk itu ada dalam sebuah keputusan.
III
Ibu, jangan sesali semua yang telah terjadi.
Sekuat apapun upaya yang berlaku taqdir Ilahi.
Jalan kehidupan kita telah ditetapkan di alam azali.
Tinggallah kita berjuang agar disisi-Nya tidak merugi.
Ibu, ajarkan pada anakmu tentang sebuah ketegaran.
Tentang kesabaran dalam hadapi suatu cobaan.
Tentang kekukuhan tatkala jalani penderitaan.
Sebuah kebahagiaan setelah perjuangan.
IV
Ibu, kumohon buatlah anakmu bangga.
Tatkala dapatkan bahagia setelah derita.
Tatkala mampu tunjukkan pada sesama manusia.
Tentang keberhasilan perjuangan wujudkan cita-cita.
Ibu, kelak aku akan kuat sepertimu jalani kehidupan.
Tatkala cara jalani semua itu engkau teladankan.
Bersama kita akan raih indahnya kebahagiaan.
Hidup dalam bimbingan dan ridho Tuhan.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar