191-2011. Gravitasi cinta (2)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Adalah sebuah keajaiban yang tak terpecahkan.
Kala dua hati anak manusia diresonansikan.
Jarak yang sangat jauh dikesampingkan.
Perbedaan status sosialpun diabaikan.
Interaksi cinta adalah sebuah misteri.
Partikel pembawanya tetap tak diketahui.
Dengan mikroskop tercanggih tak terdeteksi.
Tempatnya di tubuh makhluk tak diketahui pasti.
II
Mobilitas vertikal memperbesar interaksi cinta Ilahi.
Melemahkan interaksi gravitasi kehidupan bumi.
Memberikan janji akan kesenangan ukhrowi.
Dan kerinduan pada kebahagiaan abadi.
Ada pula interaksi unik dalam kehidupan.
Kala terbentuk pola keserasian berpasangan.
Kebahagiaan orang tua karena pengorbanan.
Itulah perwujudan cinta dalam indahnya ketulusan.
III
Gravitasi cinta memberikan keterikatan bagai inti dan elektron.
Positif dan negatif bersinergi bagai dinamis tak monoton.
Ia bermuatan baik dan buruk tak hampa seperti foton.
Juga tak hadir sejenak bagai terciptanya positron.
Sungguh indah sinergi energi kinetik dan potensial.
Membentuk keseimbangan dinamis bak nafsu dan akal.
Tak pernah diam atau menyimpang dalam paduan kekal.
Harmoni dalam gerak dorong dan menahan agar tak terpental.
IV
Begitulah cinta yang mampu berikan energi positif dan negatif.
Mampu membuat sifat makhluk yang ekstrem jadi adaftif.
Bisa pula ciptakan ketergantungan seperti zat aditif.
Dan berdaya guna tinggi manakala disikapi arif.
Terkadang, dorongan luar biasa tembus realita.
Bagaikan eksitasi elektron yang tak patuh pada intinya.
Pancarkan energi yang membuatnya tak dekat yang dicinta.
Bagaikan gejolak kuat yang membuat sang pencinta gelap mata.
V
Adalah cinta yang tinggalkan jejak sejarah bagai radiasi kosmik.
Menjelaskan bagaimana perjalanan hidup dari sang pemilik.
Tercatat rapi dalam kenangan bak kain putih dibatik.
Bagaikan paduan indah antara irama dan lirik.
Gravitasi cinta jua yang membuat dunia dinamis.
Berjalin dalam harmoni kehidupan tawa dan tangis.
Bersinergi jadi paduan antara kenangan pahit dan manis.
Itulah hukum penciptaan dan pemeliharan yang telah dilukis.
Al Faqiir
Hamdi Akhsa
0 komentar:
Posting Komentar