181-2011. Pelita Jelang Padam
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Betapa senja peradaban telah kaburkan cahaya kebenaran.
Bak pelita menjelang hilangnya sinar dalam keremangan.
Membuat tertatih para pencinta dalam keterasingan.
Dan manusia kini pun telah kehilangan pegangan.
Bagai perjalanan tanpa arah peradaban berpusar.
Bagaikan umat Musa di lembah Tih 40 tahun tersasar.
Bagai kedurhakaan putra Nuh kalau badai menggelegar.
Sungguh sejarah tidak menjadi tempat umat manusia belajar.
II
Adalah kesombongan ilmu arsitektur telah memberi gambaran.
Tatkala awan panas menyapu umat Nabi Hud diturunkan.
Tatkala kota Pompey sekejap mata dibumi hanguskan.
Dan ketika bala tentara firaun pun ditenggelamkan.
Kepada siapakah lagi umat manusia perlu kesaksian?
Agar mata hati dan telinganya terbuka pada kebenaran.
Hidup selalu berusaha untuk taat kepada perintah Tuhan.
Dan menyadari pertanggungjawaban berat kelak di akhir zaman.
III
Sungguh kebaikan dan kedurhakaan masa lalu kini telah hilang.
Tinggalkan jasad-jasad berdebu yang tinggal tulang-belulang.
Kebaikan yang terpancar telah sisakan warisan cemerlang.
Dan kedurhakaan pun berakhir dengan nasib malang.
Kini, redup peradaban berdasarkan kebaikan ruhani.
Yang jadi ukuran keberhasilan hanya materi dan teknologi.
Keagungan moralitas dan nilai-nilai agama sudah dianggap sepi.
Bahkan secara mendunia para penegak agama sekarang dimusuhi.
IV
Api Tauhid penerang peradaban akan padam hanya menunggu waktu.
Manakala para penganut dan pencinta-Nya hanya diam terpaku.
Bahkan sebahagian dengan musuh pun ikut bersekutu.
Untuk padamkan cahaya agama-Nya Yang Satu.
Dimana engkau wahai para pemuda yang tekun?
Dimana engkau putra-putri pengamal syarat dan rukun.
Tegakkan harga dirimu agar kemenangan kelak terhimpun.
Rapatkan shaffmu dalam barisan pejuang yang rapi dan tersusun.
V
Hari-hari yang suram dalam sekaratnya peradaban kini telah hadir.
Tentara Dajjal dengan berbagai kecanggihan seakan menyihir.
Kedurhakaan dan kebejatan seolah menjadi biasa hadir.
Dan para pencita Ilahi menjadi golongan yang faqir.
Dimana kini pemegang panji-panji suci berada.
Dengarlah panggilan iman bercampur linangan airmata.
Tegakkan kebenaran dan kekuatan Ilahiah dengan izzah.
Dan ikuti tawaran transaksi dengan Ilahi yang berhadiah surga.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar