197-2011. Kisah Kerajaan Tikus 2 (Kleptokrasi)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Di hari-hari ini terjadi kegemparan yang sesakkan dada.
Ketika pemegang kunci gudang harta kerajaan tikus bersuara.
Ia mengancam akan beberkan semua rahasia pencurian harta negara.
Yang dilakukan bersama oleh keluarga raja dan hampir semua punggawa.
Wah, sungguh sebuah panggung sandiwara raksasa kini tergelar kasat mata.
Rapat demi rapat dilakukan untuk susun skenario penyelamatan muka.
Dicari berbagai alasan yang rasional agar wajar kelihatannya.
Sambil menunggu ada kejadian untuk alihkan berita.
II
Sungguh menyedihkan keadaan terkini di kerajaan tikus.
Tatkala diperintah oleh dinasti dan para punggawa yang rakus.
Lumbung padi yang melimpah dicuri bersama dengan kasar atau halus.
Yang jumlahnya berlimpah ruah dan tak akan habis dimakan sampai mampus.
Sedang disana sini rakyat hidup menderita dalam kelaparan dan kemiskinan.
Hukum yang dibuat ternyata tidak mampu memberikan rasa keadilan.
Peringatan orang yang tegakkan kebenaran pun disepelekan.
Musibah demi musibah yang datang pun tak dipedulikan.
III
Kerajaan tikus bagaikan sebuah kapal menjelang karam.
Semua sibuk kumpulkan padi tak peduli sudah jelang tenggelam.
Berharap bisa menyelinap lari keluar pada saat gelap di tengah malam.
Kasihan rakyat negeri yang membanting tulang namun masa depan suram.
Apakah ada punggawa yang peduli terhadap kehancuran yang sudah dekat?
Ada, namun sedikit! Dan mereka pun dengan berbagai cara telah dijerat.
Berbagai tipu daya keji yang disiapkan dan mereka pun kini diikat.
Tinggallah kini para pencuri yang satu sama lain mufakat.
IV
Sungguh kehancuran telah begitu nyata di depan mata.
Disamping gedung yang megah gubuk berjejer perlambang derita.
Di dekat mall yang mewah dengan pengunjung kaya duduk peminta-minta.
Sebuah ketimpangan yang nyata antara yang berharta dan yang hidup menderita.
Kapan kebenaran akan membukakan mata hati nurani para penguasa kerajaan tikus.
Manakala yang dipertuhankan dalam hidup adalah sifat-sifat serakah dan rakus.
Jangan tunggu bencana dahsyat berupa gempa dan gunung meletus.
Atau Tsunami raksasa yang meneggelamkan semua dalam arus.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
mantap bang....
BalasHapusi like it.