Sabtu, 25 Juni 2011
56-2011. Bapak! Akhirnya engkau pun pergi
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Bapak...
Tanggal 10 kemarin hari ulang tahunku,
empat puluh dua tahun sudah usiaku,
lebih seribu ucapan sahabatku,
beri semangat dan mendoakanku.
Hati terharu mata berair,
ucapan datang bagaikan air,
berharap terus akan bersyair,
nasehat indah selalu diukir.
Doa kulantun sambil berzikir,
berharap baik masa ke akhir,
karena diri adalah fakir,
kelak kembali sebagai musafir.
II
Didalam hati tertanam niat,
untuk tak henti syair dibuat,
dakwah agama dengan nasehat,
pada yang mudah beri wasiat.
Biarlah kalau ada yang sinis,
ataupun syair tidak digubris,
atau dianggap tidak puitis,
karena dibuat sambil menangis.
Bahagia sungguh rasa dihati,
semoga bernilai tuk generasi,
jadi pahala disisi Ilahi,
menjadi amal setelah mati.
III
Jumat, 11 Februari 2011.
Bagaikan petir datang berita,
Bapak di Banjar menutup mata,
suasana bahagia ganti duka cita,
karena kehilangan Bapak tercinta.
Masa tujuh belas tahun yang silam,
kukabul ijab menjelang malam,
wajah Bapak haru dan suram,
lepas sang Putri sambil bersalam.
Daku pun haru di dalam dada,
teringat Ayah yang telah tiada,
mendapat ganti diriku laksana
seorang Bapak yang bijak tanda.
IV
Bapak…
Terima kasih telah menyayangi,
tujuh belas tahun kau mengayomi,
bagaikan sayangi anak sendiri,
doa untukku selalu kau beri...
Jelang Jum'at engkau pun pergi,
hadap Ilahi yang maha Suci,
semoga ampun dan surga diberi,
di dalam kubur lapang berdiri.
Walau ananda sangat bersedih,
sendi tulangku lemah dan letih,
kuucap doa sambil merintih,
diterima engkau bersih dan putih.
Inderalaya, 11-2-2011.
Ananda
Hamdi akhsan.
0 komentar:
Posting Komentar