180-2011. Tipu Daya Syaitan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Dengarlah...
Tatkala kelahiran seorang anak tak lagi dianggap rahmat.
Tatkala pelihara ayah bunda dimasa tua tak lagi jadi amanat.
Tatkala perbuatan-perbuatan tercela tak lagi dianggap maksiat.
Itulah pertanda bahwa kedatangan hari kiamat telah makin dekat.
Kala teknologi mampu jauhkan manusia dari kehidupan akherat.
Syaitan tertawa atas sukses pengalihannya ke jalan yang sesat.
Hembuskan khayal dan janji-janji dusta yang begitu hebat.
Dan kebenaran tipu daya itu terbukti kala nyawa tercekat.
II
Sungguh ia tak pernah menyerah sejak dahulu saat dilaknat.
Dengan tentaranya tiap saat mengembara antara timur dan barat.
Hembuskan energi pada nafsu agar pertuhankan kesenangan syahwat.
Dan jadikan hidup terbiasa untuk mengamalkan prilaku yang salah dan jahat.
Pada hati yang bersih ia tanamkan rasa takabbur sebagai bentuk muslihat.
Pada yang berpendidikan diberi gagasan menjadikan ilmunya sebagai alat.
Memoles hal yang sederhana dan ringan seolah jadi rumit dan berat.
Dan ia pun menganggap diri sebagai ahli yang mampu merubah sifat.
III
Pada mereka yang hartanya bergelimang.
Ia tanamkan untuk selalu merasa kurang.
Merasa rugi untuk berbagi dengan orang.
Makin haus dengan bertambahnya uang.
Begitulah tipu daya yang ia kerjakan sejak dahulu sampai sekarang.
Secara tersembunyi melalui nafsu atau benda nyata yang terang.
Mengupayakan sekuat daya agar iman manusia menjadi berkurang.
Dan menambah pengikut yang membara dalam neraka jadi arang.
IV
Tinggallah manusia yang harus waspada terhadap aneka tipu daya.
Rayuan jahat syaitan yang dijelaskan Tuhan harusnya dipercaya.
Semua telah dengan rinci dan diuraikan dengan begitu nyata.
Untuk menjadi pedoman agar iman si hamba selalu tertata.
Sungguh batas umur setiap manusia tidak bisa diduga.
Tak tahu kapan jiwa akan dipanggil tinggalkan raga.
Bila ikuti syaitan kelak sesal diri akan tak terhingga.
Bila sadar kelak dapat karunia-Nya masuk surga.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar