189-2011. Kepada Kubur Yang Membisu Aku Bertanya
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Kepada kubur yang membisu aku bertanya.
Kemana dulu penghuni bumi yang gagah perkasa.
Kemana dulu mereka yang kaya raya bergelimang harta.
Dimana kini mereka yang dulu dipuja-puja sebagai penguasa.
Kepada kubur yang diam dalam senyap daku ingin bertanya.
Dimana dulu wajah-wajah yang cantik dan penuh pesona.
Dimana mereka yang pernah mengguncang dunia.
Dimana kini mereka yang dulu sangat durhaka.
II
Apakah ada kecantikan abadi dalam kematian?
Atau daging yang tidak habis terpisah dari tulang?
Atau tengkorak rapuh masih cantik dan indah dipandang?
Dan dimanakah harta yang dulu dimlikinya bergudang-gudang?
Kepada kubur yang bisu ribuan tahun hamba ingin bertanya.
Adakah beda tulang-belulang mereka yang miskin dan kaya?
Adakah beda kuburan kaum yang papa dan bergelimang harta?
Adakah beda tengkorak yang dulu berkuasa dan rakyat jelata?
III
Kepada kubur yang diam menyayat dalam sepi kutitip renungan.
Apakah perbedaan golongan duniawi disana ada kesamaan.
Yang dahulu bermandikan harta dapat keistimewaan.
Sedang mereka yang biasa tetap dalam kesusahan.
Betapa hukum duniawi membuat manusia berbeda.
Dengan harta dapatkan kemuliaan mereka yang berada.
Orang yang miskin akan mendapat hinaan tak sudah-sudah.
Bahkan terkadang kuburannya pun tetap dizalimi setelah tiada.
IV
Kepada kubur yang membisu hamba ingin tanyakan tentang ulat.
Adakah bedanya dalam menikmati daging orang baik dan jahat.
Adakah perbedaan caranya memutuskan mili demi mili urat.
Sungguh setiap jiwa perlu renungkan nasibnya di akherat.
Kepada kubur yang panas hamba ingin tanyakan sesuatu.
Apakah daging akan hancur lebur dalam pendeknya waktu.
Apakah bisa mendapat pembelaan mereka yang bertuhan nafsu.
Atau menjerit keras dihantam gada malaikat seperti masa dahulu.
V
Kepada kubur yang jadi saksi derita para pendurhaka sepanjang masa.
Beratnya siksaan disana tak terbayangkan oleh manusia di dunia.
Kesakitan yang berulang-ulang akan datang tak sudah-sudah.
Sebagai balasan atas pembangkangan para pendurhaka.
Wahai Raja Dunia Akherat yang berkuasa atas kubur.
Berilah hamba hati yang senantiasa pandai bersyukur.
Atas segala kejadian sadarkan hamba untuk tafakkur.
Dan tak lalai atas seluruh nikmat-Mu yang tak terukur.
Al Faqiir
Hamdi akhsan
0 komentar:
Posting Komentar