170-2011. Mengapa Hati Tak Lagi Banyak Mengingat-Mu?
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Kekasih, izinkan hamba bertanya pada-Mu tentang hidup.
Tentang mereka yang hidupnya duafa namun merasa cukup.
Tentang para pencinta-Mu yang dicoba namun imannya tak redup.
Tentang godaan jiwa baru terasa bak gigitan nyamuk yang menyusup.
Kekasih, kutanyakan pada-Mu mengapa hati tak lagi mudah menangis.
Tentang mengadu pada-Mu malam sepi yang tak lagi terasa manis.
Tehadap harta yang dititipkan makin hari semakin materialis.
Dan tentang cinta pada-Mu yang makin hari kian menipis.
II
Kekasih, izinkan hamba bertanya pada-Mu tentang hati ini.
Mengapa tak mudah tergetar melihat peristiwa yang terjadi.
Mengapa didalam dada ini tak lagi membara semangat bagaikan api.
Sedangkan perjalanan hamba telah mulai mendekati penghujung hari.
Kekasih, ingin kutanyakan pada-Mu tentang dunia yang melalaikan.
Ingin kuadukan pada-Mu tentang kesenangan yang melenakan.
Hamba-Mu bingung tentang waktu yang banyak terlewatkan.
Sedang ibadah tak bertambah dalam masa yang diberikan.
III
Kekasih, dalam berkaratnya hati dimakan waktu.
Dalam keterlenaan dimakan masa yang berlalu.
Dalam keterlenaan akan datang pengadilan-Mu.
Ampuni hamba atas hidup yang berlumur debu.
Kekasih, sungguh hati ini telah banyak berkarat.
Lakukan dosa-dosa dan pelanggaran yang berat.
Berilah pada kami dari sisi-Mu limpahan rahmat.
Agar kelak di akherat hamba-Mu bisa selamat.
IV
Kekasih, izinkan hamba bertanya tentang darah yang ternoda.
Bercampur rezeki yang halal dengan hasil perbuatan dosa.
Menyimpang dari jalan-Mu menjadi budak yang durhaka.
Aduhai, tanpa ampunan-Mu kelak hamba pasti celaka.
Dalam keterlenaan duniawi yang memabukkan.
Bermohon hamba pada-Mu indahnya ampunan.
Hidup disisi-Mu kelak dengan kebahagiaan.
Mendapatkan surga-Mu sebagai balasan.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar