Minggu, 31 Juli 2011

269-2011. Sebuah Kesia-siaan

269-2011. Sebuah Kesia-siaan

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Kurenungkan sebuah mekanime sederhana yang sering dilupakan.
Tentang hakekat yang sejati dari sebuah proses kehidupan.
Yang memang dahulu bermula dari sebuah ketiadaan.
Dan kelak akan berakhir pasti dengan kefanaan.

Lantas mengapa  harus ada  tangis di dunia.
Apakah karena insan tak sadar hakekatnya.
Kalau  semua hanya  titipan Ilahi  padanya.
Yang tiap saat  kelak pasti akan diambilnya.

II
Kadang, kesadaran datang begitu terlambat.
Sesal diri baru terasa menjelang dirinya sekarat.
Namun semua  itu tidak  akan  ada lagi  manfaat.
Dan tak  mungkin lagi  diperbaiki  pada hari akherat.

Kelak setiap jiwa akan ditanya pertanggungjawabannya.
Dipergunakan untuk  apa saja harta yang  diberikan  padanya.
Tumpukan emas permata dan uang yang didapat berasal darimana.
Dan hak-hak orang duafa yang harus dikeluarkan telah dilaksanakannya.

III
Adalah sebuah kesia-siaan  bekerja keras tanpa  peduli halal dan haram.
Kelak di dalam kubur akan bernasib malang dan akheratnya suram.
Masa tua akan banyak kepedihan dan jiwa yang tak tentram.
Kehidupan keluarga akan kacau bagai kapal jelang karam.

Adalah takhta bersanding harta membuat insan lupa.
Kalau hidupnya ini hanya  persinggahan sementara.
Kelak sebagai insan faqir kembali  pada Tuhannya.
Dan menikmati balasan ata semua perbuatannya.

IV
Wahai insan yang sering tergoda syaitan dan lalai.
Yang berguna hanya amal kala leher telah terkulai.
Betapa sakitnya  siksa takala dikubur  bagai dibantai.
Dan perihnya  kulit yang terbelah oleh gesekan rantai.

Kebanggaan yang ada di dunia, semua akan berakhir fana.
Hendaklah diri berupaya hindari  jebakan dunia penuh pesona.
Tempat yang membahagiakan sesungguhnya ada di akherat sana.
Wahai, ampuni dan bimbinglah kami istiqamah di jalan-Mu ya Robbana.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar