Jumat, 22 Juli 2011

263-2011. Wahai Anak Dengarlah Pesanku Ini!

263-2011. Wahai Anak Dengarlah Pesanku Ini!
                 (Untuk Hari Anak Nasional 23 Juli 2011)

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Wahai anak.
Dengarlah pesan ayah untuk kehidupan.
Di zaman yang kini telah pertuhankan kebendaan.
Di masa  kala hati  nurani manusia  tak lagi  didengarkan.
Dan pada saat peringatan agama Langit tak lagi diperdulikan.

Aku berpesan padamu dengan membawa kepedihan nurani.
Tentang telah porak-porandanya kebaikan suatu negeri.
Yang  hampir seluruh  rahmat kekayaan Tuhan beri.
Namun terhadap semua mereka tak mensyukuri.

II
Anakku, engkau akan hidup di masa yang susah.
Tatkala yang  tertinggal di negerimu hanya sampah.
Tidak ada lagi  kekayaan untukmu yang melimpah ruah.
Yang tersisa  hanyalah beban pembayaran hutang semata.

Engkau semua kelak akan hidup  dimasa yang  amat  berat.
Tatkala akibat salah urus negara sudah dalam menjerat.
Tatkala  negeri yang  indah ini  telah begitu  sekarat.
Kala semua kekayaan sudah diperas negara barat.

III
Anakku, kau hidup dimasa kala  rimba telah habis.
Tatkala kekayaan alam didalam bumi  telah  terkikis.
Yang tertinggal hanyalah sesal disertai ratap dan tangis.
Sungguh aku kasihan  nasib generasimu yang begitu tragis.

Nyanyian merdu burung rimba di pagi hari tak lagi terdengar.
Menyambut pagi tak  lagi rasakan sejuknya  embun segar.
Tak kau saksikan  anggrek hutan  yang  sedang mekar.
Di zamanmu, segenap  malapetaka  telah  menyebar.

IV
Di negerimu bumi telah luka karena keserakahan.
Generasi  kami tunjukkan  keteladanan  menjijikkan.
Bertentangan selalu antara manis kata dan perbuatan.
Tak  perlu  engkau  jadikan  pahlawan  yang  diidolakan.

Wahai anak, jadilah seperti bangsa-bangsa besar di dunia.
Mereka rebut kemajuan dengan kehebatan bagai naga.
Bekerja keras dan berjiwa  jujur tak  kenal menyerah.
Dan tekun menguasai ilmu dengan  metode ilmiah.

V
Dibentuk pemerintah yang bersih dan berwibawa.
Hukum  ditegakkan dengan  keadilan  untuk  semua.
Para pejabat bekerja keras untuk bawa rakyat sejahtera.
Rakyatnya tekun dengan profesi dan tak pernah menyerah.

Wahai anak, jadilah engkau bagai putra elang yang perkasa.
Yang menggentarkan hati musuh tatkala ada diangkasa.
Sesulit apa tantangan tak pernah cucurkan air mata.
Serta mampu mengukir tinta emas dalam sejarah.

VI
Anakku, sadarlah bangsamu dijurang kehancuran.
Hampir seluruh pemegang  amanah tak ingat Tuhan.
Menumpuk harta untuk anak turunan bermilyar-milyaran.
Tak peduli betapa akan beratnya nasib generasi masa depan.

Berjuanglah mengembalikan bangsamu menjadi bangsa besar.
Jadikanlah  agama  dan ilmu  pengetahuan  sebagai dasar.
Jadilah teladan rakyat  manakala jadi engkau pembesar.
Agar kelak selamat dalam Pengadilan di hari Mahsyar.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar