Sabtu, 30 Juli 2011

271-2011. Syair Negeri Dongeng

271-2011. Syair Negeri Dongeng

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Alkisah,
Di sebuah negeri rakyatnya gempar,
saat mendengar berita besar,
korupsi jamaah bermilyar-milyar,
sedang rakyatnya miskin terkapar.

Awalnya cuma berupa kabar,
tetapi kini makin melebar,
gara-garanya itu si nasar,
semua rahasia jadi keluar.

Eh, mengapa pula mulutmu besar,
semuanya kini jadi terbongkar,
membuat banyak orang terkapar,
mendesis-desis seperti ular.

II
Haha, Sungguh cerdik itu penebar,
sekarang enak-enak diluar,
sambil senyumnya terkembang lebar,
setelah rahasia semua diumbar.

Belumlah lagi melihat gambar,
itu si poltak sedang sesumbar,
saling salahkan saling melempar,
merasa dirinya paling benar.

Haha, cobalah sama-sama bersabar,
pasti masalah besar kan kelar,
tak perlu umpatan saling dilontar,
bukankah kalian seperti kembar.

III
Lain pula si mulut besar,
terkena urusan dalam seluar,
persisnya urusan air terpancar,
buktinya anaknya sudah besar.

Istri tuanya sudah tak sabar,
dampingi dia disaat sukar,
setelah kaya ia dilempar,
mana sudi aku...bang togar!

Haha, kumpul kebo katanya benar,
tak malu ia waktu disiar,
karena terjadi di negara luar,
ia katakan hukum tak langgar.

IV
Nah lu, awas nanti kena tampar,
anakmu pun sudah marah besar,
badannya tinggi ototnya kekar,
sekali tinju engkau terlempar.

Pandai pula lidah kau putar,
mengecap pula mulutmu besar,
ludahmu sampai muncrat keluar.
mata melotot bak orang liar.

Hati-hatilah engkau bang togar,
mulutmu bisa seperti ular,
keseringan nanti salah sasar,
bisa-bisa kamu terkapar.

Yang tertawa lebar

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar