Minggu, 17 Juli 2011

256-2011. Ibu, Dengarlah Kerinduanku!

256-2011. Ibu, Dengarlah Kerinduanku!

                    Oleh
                    Hamdi Akhsan


I
Ibu, sekarang ini bulan puasa hampir tiba.
Terkenang daku masa kecil yang sangat bahagia.
Dengan mata mengantuk bujuk rayumu lembut menyapa.
Bangunkan anak-anakmu agar dari kecil belajar untuk berpuasa.

Teringat daku merengek kehausan  karena letih  main layangan.
Senyum lembutmu membuat rasa ingin minum terlupakan.
Disertai  kisah  tentang  pahala  yang diberikan.
Jadilah lapar haus sampai sore bertahan.

II
Ibu,Ramadhan Telah datang menghampiri.
Titip rindu buat ayah didalam kubur yang sunyi.
Sampaikan  pada beliau  pesan  ayah  selalu  dihati.
Dan akan ananda  pelihara sampai  kelak fana jasad ini.

Ini Ramadhan yang  kesekian puluh kita  tidak bersama.
Sejak daku  pergi merantau  jauh tinggalkan rumah.
Bagaikan anak elang yang terbang ke angkasa.
Tak pernah kembali lagi ke sarang induknya.

III
Kala rindu, kupandangi  cakrawala nan bisu.
Airmata menetes bayangkan masa-masa kecilku.
Jalani hari-hari dalam  kesendirian jiwa sejak dahulu.
Yang sebagai anak laki-laki terlalu lembut seperti katamu.

Ibu, walau separuh jalan hidup yang panjang telah kulalui.
Kata-kata dari mulutmu tak pernah kubuang dari hati.
Bekal jalani  hidup  sebagai  seorang  anak lelaki.
Dan yang membuat langkahku selalu berani.

IV
Anakmu tahu, betapa terjal jalan di depan.
Jauh langkah yang harus ditempuh di perjalanan.
Beratnya hidup yang dijalani dalam menanggung beban.
Untuk itulah seorang ayah karena kerja kerasnya dimuliakan.

Dalam usia yang mulai dekati senja masa kehidupan di dunia.
Bermohon  anakmu doa  dan  keridhoan  dari ibunda.
Agarb jalanku dalam kasih bdan bimbingan Allah.
Sampai kelak menghadap-Nya di alam baqa.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar