Minggu, 10 Juli 2011

238-2011. Syair Untuk Sang Kekasih (6)

238-2011. Syair Untuk Sang Kekasih (6)

                  Oleh
                  Hamdi Akhsan




I
Kembali aku datang pada-Mu membawa linangan airmata.
Wajah ini  sudah  begitu  malu  untuk  haturkan  pinta.
Lidahku kelu dan mulutku pun  berucap terbata-bata.
Karena selain-Mu  masih banyak yang hamba cinta.

Setiap datang pada-Mu yang kubawa hanya tangis.
Berharap  pintu kasih-Mu bagai seorang pengemis.
Takut akan siksa  malaikat-Mu yang  begitu bengis.
Terhadap pendurhaka  mereka tak bersikap manis.

II
Tiap datang pada-Mu kulantun kidung rindu  hampa.
Hati telah menjadi lalai dan mulai asyik berlumur dosa.
Sering tak cemas dengan sedikit bekal yang akan dibawa.
Pada hari saat dibuka gulungan waktu dan semua peristiwa.

Kekasih, sering doa terpanjat bertentangan dengan perbuatan.
Tak tahu  lagi hamba  kemana  malu diri  ini akan  dihadapkan.
Senantiasa lalai mensyukuri banyaknya  nikmat yang diberikan.
Tak sadar  semua pemberian  kelak dipertang gungjawabkan.

III
Kekasih, betapa  rapinya  catatan  amal para malaikat-Mu.
Tak satupun yang lewat perbuatan manusia dimasa lalu.
Kelak akan dibuka kebenaran yang ada disemua buku.
Tinggal nanti sesal dan  tangisan yang sangat pilu.

Kadang kesadaran begitu kuat pada kefanaan.
Namun sering dilalaikan oleh keterlenaan.
Bimbinglah kami supaya kukuh iman.
Dan  jiwa yang selalu nyaman.

IV
Waktu pun kini hampir mendekat.
Telah  mulai bersiap  para malaikat.
Dan dada pun tertahan nafas tercekat.
Sedang kesenangan duniawi masih lekat.

Kekasih, ampunilah  hamba yang  masih lalai.
Terhadap  kesenangan  dunia ini  masih terbuai.
Masih banyak tugas kehidupan yang  belum selesai.
Kuatkan iman hamba agar selama hidup tidak tercerai.


Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar