Minggu, 24 Juli 2011

216-2011. Pedangku Hanyalah Kata

216-2011.  Pedangku Hanyalah Kata

                  Oleh
                  Hamdi Akhsan



I
Kepadamu para pencinta kebusukan dan kezaliman  kutuliskan pesan.
Betapa bangkai-bangkai busuk yang menebar aroma telah dibukakan.
Kami sudah muak dengan  manisnya kata-kata yang dijadikan alasan.
Dan mereka  yang tertindas  dalam ketidak adilan  butuh pembuktian.

Mana dahulu janji-janji manismu yang katanya berlumur madu.
Kini terhadap suara-suara derita kalian hanya membisu.
Seolah-olah  tak mendengar dan  juga tak tahu.
Bagaikan manusia  telah putus urat malu.

II
Kudengar kini  berkembang aji mumpung.
Pemegang amanah  menumpuk harta segunung.
Tahu bahwa kelak ia jadi beban berat yang ditanggung.
Dan disisi Ilahi pasti akan dipertanggungjawabkan dan dihitung.

Di hari ini, suara-suara kebenaran  hanya dianggap  angin yang berlalu.
Para pencuri berdasi yang ada adalah penyuara kebenaran dimasa lalu.
Mengapa kini berbalik mengamalkan semua yang dahulu dianggap saru.
Sungguh  rakyat di  negeri yang  demikian tentulah  akan  bernasib pilu.

III
Mengapa kini rakyat kecil kehilangan kepercayaan.
Mengapa pemegang amanah sibuk menimbun kekayaan.
Mengapa   suara-suara  kebenaran  kini tak  lagi didengarkan.
Yang dihormati adalah mereka yang hidup bergelimang kemewahan.

Isyarat langit berupa  peristiwa alam makin hari  makin tak didengar.
Kehidupan dilalui dengan rutinitas  kesenangan hingar bingar.
Ditebas  segala pantangan dan  larangan dengan sadar.
Sungguh kebusukan moral hidup telah menyebar.

IV
Agama?hanya menjadi hiasa dalam upacara saja.
Dalam kelahiran, pernikahan, dan kematian saja berguna.
Dalam aktivitas lainnya dipakai dan dilepas sesuai dengan selera.
Diperlakukan seperti orang yang memegang api dalam panasnya bara.

Inilah kata,  senjata  yang  dimiliki orang  yang tak  memegang  kuasa.
Yang dalam  kehidupan sehari-harinya  hanya merupakan  orang biasa.
Yang  mencoba  memberikan  peringatan   sebelum  negerinya  binasa.
Dan kelak terlepas  dalam pertanggunjawaban pada-Nya di akhir masa.


al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar