Rabu, 06 Juli 2011

231-2011. Sebuah Renungan

231-2011.  Sebuah Renungan

                  Oleh
                  Hamdi Akhsan


I
Dalam dekapan malam mataku mengembara menatap  bintang-bintang.
Berkelap-kelip indah bagai menyambut  malaikat Ilahi yang datang.
Tunduk dan patuh pada aturan-Nya sejauh  mata memandang.
Sungguh bukti keagungan-Nya dialam nan luas terbentang.

Ada kekerdilan dan ketakutan  yang merasuk ke dalam diri.
Tantang kekurang  tundukan jiwa kepada Sang Maha Pemberi.
Karena begitu banyaknya  nikmat pemberian yang  telah dinikmati.
Yang  sungguh sangat  tiada sebanding  dengan ketaatan  kepada Ilahi.

II
Kerlap-kerlip  bintang  nun jauh  diujung jagad  seolah memberi pesan.
Betapa kerdilnya keangkuhan dan kesombongan diri sebagai insan.
Yang dalam hidup senantiasa menuntut pemenuhan kepuasan.
Tak tahu telah  menanti didepannya  jalan-jalan  kematian.

Penguasa mati, hartawan mati, semua makhluk akan mati.
Bekal untuk  dibawa pada  perjalanan  panjang tak mencukupi.
Himpitan  sempitnya kubur dan  kesendirian kelak  jarang ditangisi.
Sungguh  kelak di mahkamah-Nya  betapa banyak  manusia yang rugi.

III
Air mata ini terjatuh dalam kesadaran akan beratnya mahkamah Tuhan.
Menyadari bahwa diri ini sungguh telah merugi  dalam perniagaan.
Banyak berbuat salah dan hanya miliki sedikit rasa ketaatan.
Sungguh hamba-Mu telah lalaikan hidup sebagai insan.

Masa  berlalu, kulit  mengeriput, jiwa  semakin  rapuh.
Mengapa langkah tak mampu jalani ketataan dengan teguh.
Mengapa banyak bukti kadang tak mmpu membuat nafsu luluh.
Betapa beratnya perjalanan panjang ini kelak akan hamba tempuh.

IV
Dalam desiran angin malam dan awan nan gelap menutup bintang.
Kusadari arti ketakabadian makhluk dan mudahnya perubahan.
Hanya sekejap, mata  akan tertutup  terhadap  keindahan.
Bagaikan terangnya langit tatkala telah tertutup awan.

Tiada  yang abadi, kecuali  hanya, Ilahi  Robbul  Jalali.
Hidup bagai sebuah panggung  yang sunyi  diakhir resepsi.
Hanyalah tangisan orang yang menyayang kala datangnya mati.
Dan tiada penolong kala berhadapan dengan-Nya Yang Maha Suci.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar