Sabtu, 09 Juli 2011

236-2011. Kepada Cahaya Mata

236-2011. Kepada Cahaya Mata

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Masa-masa emas kehidupanmu kini sedang dipuncak.
Gapailah cita-cita masa depanmu dengan kaki menghentak.
Kuatkan nyali hadapi semua  tantangan dengan gigi gemeretak.
Betapa pun tumpuan kejayaan saat ini kau tanggung berat dipundak.

Berhentilah selalu dengarkan senandung cinta yang melenakan jiwa.
Karena semua keindahan yang dinyatakan adalah fatamorgana.
Hidup yang  engkau dihadapi  sesungguhnya adalah realita.
Berlatihlah agar kelak sanggup hadapi beratnya derita.

II
Ada kekecewaan demi kekecewaan akan kau dapatkan.
manakala hari-harimu hanya berisi  kesantaian dan impian.
Begitu banyak orang berebut di garda depan memimpin barisan.
Sedang sebagian lagi hanya asyik berkhayal dengan sedikit capaian.

Usiamu adalah usia puncak yang menggetarkan perjalanan sejarah.
Para penakluk di masa silam adalah  para pemimpin usia muda.
Nama  mereka tercatat  dalam tinta  emas sepanjang masa.
Walaukini  jasad  mereka  telah  terkubur  didalam tanah.

III
Yang kaya pergi miskinpun pergi, semua menghadap Ilahi.
Yang dibawa menghadap-Nya hanya pahala harta yang dizakati.
Segala yang tersisa didunia  hanyalah bahagian yang akan diwarisi.
Sedang sang pemilik tinggal mempertanggungjawabkannya secara rinci.

Wajah yang cantik dan  buruk rupa  akan sama  setelah  dimakan tanah.
Tinggallah wajah rupawan yang tak dijaga kelak akan banyak ditanya.
Tentang  manusia yang tergoda  karena dipameri  kecantikannya.
Tentang bagaimana ia mensyukuri kelebihan  yang diberi-Nya.

IV
Yang berkuasa  ditinggalkan para pengawal saat masuk kubur.
Tak guna telunjuk yang begitu mudah menzalimi dengan takabbur.
Tak guna sesal kesalahan kebijakan karena nasi telah menjadi bubur.
Tinggallah diri kelak  hadapi pembalasan  dengan ketelitian yang terukur.

Wahai cahaya mata, kini usiamu  bagaikan cahaya mentari  jelang siang.
Energi yang ada dalam dirimu begitu kuat  takkan mampu dihadang.
Gunakanlah dia untuk  membuat ilmu dan  imanmu berkembang.
Sebagai modal terbaik tatkala kelak pada-Nya kita berpulang.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar