Jumat, 15 Juli 2011

252-2011. Senandung Pagi (4)

252-2011. Senandung Pagi (4)

                    Oleh
                    Hamdi Akhsan


I
Di kaki langit bagian timur cahaya merah telah datang.
Hewan-hewan pencari makan malam hari beranjak pulang.
Burung-burung berkicau gembira terbang meninggalkan sarang.
Sungguh begitu indah hukum Ilahi di langit dan bumi yang seimbang.

Wajah yang bangun di pagi hari ada yang cerah ada yang mendung.
Ada pula manusia  yang menganggap  hidupnya tak beruntung.
Andaikan di hatinya ada rasa syukur cobalah ia merenung.
Betapa  banyak nikmat  yang sungguh  tak terhitung.

II
Nikmat Ilahi yang  banyak  tak harus  berupa  materi.
Terjaga  kesehatan akan  memberikan  penghematan diri.
Hati  yang dipenuhi  iman  memberi ketenangan  dan tidak iri.
Serta anak yang sholeh adalah harta tak ternilai dari Ilahi Robbi.

Sebagian besar manusia masih mengagungkan kebesaran nama.
Pamerkan hartanya yang banyak  dan tersebar dimana-mana.
Padahal kala jasad telah  dikubur semua itu akan percuma.
Yang akan menolong hanyalah harta yang telah diderma.

III
Adalah  burung yang  meyakini rezeki pasti akan  datang.
Berkicau optimis  pagi hari walau tiada makanan di sarang.
Pergi menjelajahi permukaan bumi Ilahi yang luas terbentang.
Dan  bawa makanan  untuk anaknya  saat pulang dihari petang.

Betap manusia seharusnya malu kepada makhluk hidup lainnya.
Seperti binatang buas  yang berburu  sebatas kebutuhannya.
Jauhi  sifat  serakah  yang  menghabisi dan semena-mena.
Agar  tersisa  bagian  untuk  anak-anak  keturunannya.

IV
Adalah  sebuah  cita tertinggi bagi  orang yang beriman.
Kelak dikaruniai surga yang indah berhiasan taman-taman.
Orang-orang  baik dan  pencinta Ilahi  tiap saat  jadi teman.
Sungguh kehidupan abadi dipenuhi bahagia dan rasa nyaman.

Sungguh hidup ini bagai musafir yang pasti akan pergi kemana.
Kehidupan setiap  insan di bumi ini kelak akan  berakhir fana.
Pembangkangan dan dosa akan membuat dirinya merana.
Dan tiada  guna sesal diri manakala  sudah dialam sana.

Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu ya Robbana!


Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar