Rabu, 06 Juli 2011

244-2011. Tabahlah, Kesabaran Berhadiah Surga

244-2011. Tabahlah, Kesabaran Berhadiah Surga
                  (Untuk mereka yang terbaring sakit)
                     Oleh
                     Hamdi Akhsan


I
Saudaraku,
Kudengar  saat ini dirimu terbaring  lemah  dalam kesakitan.
Beberapa bagian organ tubuhmu mengalami permasalahan.
Jasad terkapar dan nafasmu  bergerak  turun naik perlahan.
Serta matamu sayu  oleh  lamanya  derita  tak  tertahankan.

Engkau  terbaring  lemah  dalam harapan  yang  makin tipis.
Kadang terdengar isak anak dan  istrimu menahan tangis.
Mungkin saat ini apa yang tertinggal sudah mulai habis.
Sedang biaya  yang harus dikeluarkan berlapis-lapis.

II
Saudaraku, betapa  berat keadaanmu saat ini.
Jasad terbaring lemah  tak sanggup berdiri.
Setiap hari jasad ringkihmupun diinjeksi.
Dan sakit di dalam dirimu tiada henti.

Dalam  keperihatinan  aku  berpesan.
Sabarkan  dirimu  jalani  semua cobaan.
Semua musibah  berakhir di tangan Tuhan.
Sebagai  hamba hanya ikhtiar yang dijalankan.

III
Mungkin saatnya disisa usia yang ada kau renungkan.
Panjangnya masa sehat  dibanding sakit yang diberikan.
Antara harta benda yang dilimpahkan & yang dikeluarkan.
Antara pelanggaran pada perintah-Nya  dan amal kebaikan.

Dalam  kepedihanmu  sebagai  sahabat  aku ingin berwasiat.
Sungguh  sabar atas penyakit memberikan kebaikan akherat.
akan diampuni dosa-dosa walaupun begitu banyak dan berat.
Meski dosa-dosa dan kesalahan telah  banyak dan berkarat.

IV
Aku tak tahu, apakah  salah kalau kita  banyak intropeksi diri.
Ingat  apakah  selama  ini syukur atas nikmat yang diberi.
Terhadap apa yang  dimakan badan  telah berhati-hati.
Dan menjalankan profesi hidup sesuai perintah Ilahi.

Di tengah pilihan hidup dan mati aku berpesan.
Sadari bahwa  kita semua  hanyalah  insan.
Yang wajib  usaha sebatas kemampuan.
Namun taqdir Ilahilah suatu kepastian.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

2 komentar:

  1. indah sekali.. :) lahirnya kata-kata puitis dalam bentuk yang ekonomis.. melampirkan kata, menujah kolong hati..

    BalasHapus
  2. Makasih Srikandi, syair ini kubuat untuk seorang sahabatku yang merasa dilanda banyak musibah. Padahal betapa masih banyak nikmat Allah untuknya dibanding mereka yang duafa.

    BalasHapus