Sabtu, 15 Januari 2011

7-2010. SYAIR ASMAUL HUSNA-IV

7-2010. SYAIR ASMAUL HUSNA-IV

               
                Oleh
                Hamdi Akhsan


XXXIX
Al Muqiiit asma ke tigapuluh sembilan,
bermakna sebagai pemberi kecukupan,
kepadaNya semua kan digantungkan,
terhadap segala apa kekurangan.

Wahai Robb pemilik alam,
terangi hamba agar tak kelam,
catatkan kebaikan dengan qolam,
masukkan ke surga darussalam.

Ampuni kami yang selalu kurang,
dimasa lalu atau sekarang,
berupa uang ataupun barang,
ataupun rezeki bentuk sembarang.

XXXX
asma al Hasiib Ke empat puluh ,
menghitung segala tiada mengeluh,
apapun perbuatan pasti tersentuh,
baik yang dilarang atau disuruh.

Maafkan kami selalu tak cukup,
walaupun harta sudah dilingkup,
walaupun sehat selama hidup,
agar hidayah-Mu tidak terkatup.

ampuni hamba dihari perhitungan,
karena hamba banyak hayalan,
waktu yang ada banyak buangan,
hidup didunia banyak berangan.

XXXXI
Empat puluh satu asma Al Jaliil,
Maha mulia Dia dipanggil,
asma disebut hamba menggigil,
terbayang hamba neraka sijjil.

Allah sungguh teramat mulia,
perduli pada miskin dan kaya,
membantu pada yang ingin jaya,
menyayang sungguh para aulia.

sifat mulia mari amalkan,
pada yang lemah kita kasihan,
yang tua juga kita hormatkan,
yang telah tiada kita doakan.

XXXXII
Al Kariim asma ke empat puluh dua,
Maha Pemurah ia bermakna,
selalu memberi Dia karena,
kepada makhluk dimana-mana.

Tirulah Al Kariim sifat mulia,
selalu memberi tanpa diminta,
memandang sesama dengan mencinta,
rendahkan hati pada pencipta.

Wahau saudara insan pilihan,
Kita semua hambanya Tuhan,
kepadanya kita kan dikembalikan,
tuk hadapkan semua pertanggungjawaban.

XXXXIII
Empat puluh tiga asma Ar Raqiib,
mengawas Dia sepenuh tertib,
tiada perbuatan hamba yang tak dikutib,
dicatat sempurna atid dan raqib.

Kepada mereka berhati bersih,
mengawas Ia sepenuh asih,
supaya ikuti prilaku kekasih,
walaupun kadang tersalah masih.

Sahabat pencinta jalan benar,
mari jauhkan inginnya tenar,
agar iman tambah bersinar,
terjauh kita dari siksa naar.

XXXXIV
Al Mujiib asma ke empatpuluh empat,
Maha Mengabul disegala tempat,
orang yang lupa atau yang ingat,
orang yang baik yang jahat,

Wahai saudara mari berdoa,
dikabulkan-Nya apa dipinta,
dipeliharanya keimanan kita,
sehingga menjadi hamba dicinta.

Doa sang hamba yang pasti makbul,
adalah mereka yang tak mengibul,
tak pula iman hilang dan timbul,
apa dipinta selalu terkabul.

XXXXV
Al Wasii' bermakna Yang Maha Luas,
dimanapun hamba pasti diawas,
Allah membantu mereka yang mawas,
selalu bersyukur selalu puas.

Luasnya rahmat tidak terukur,
asalkan kita pandai bersyukur,
mencari rezeki dengan terukur,
terhadap alam banyak tafakkur.

Bumi adalah ciptaan Allah,
luas terbentang disegala arah,
carilah rezeki halal dan berkah,
jangan menipu jangan serakah.

XXXXVI
Ke empat puluh enam asma Al Hakim,
Bijaksana sangat Robbul Alamien,
Menghukum bukan karena ingin,
tapi karena hamba yang zalim.

Teladani sifat yang bijaksana,
adil menghukum hamba karena,
Berpijak pada quran dan sunnah,
agar tak kacau dunia yang fana.

Hamba beriman bijak bestari,
sedikit meminta banyak memberi,
dipanggil Allah bagai berlari,
diajak yang benar jawabnya mari.

XXXXVII
Empat puluh tujuh asma al Waduud,
mencinta semua makhluk yang wujud,
kepada-Nya semua makhluk bersujud,
meminta hamba pastilah maujud.

Mencinta mukmin pada zat-Nya,
mulia mukmin karena sifat-Nya,
bahagia hamba karena cinta-Nya,
binasa mereka yang menjauhi-Nya.

Wahai sahabat pencinta Allah,
jalan yang benar tak mungkin salah,
tak mungkin akan mudharat pula,
atau disi-Nya akan masalah.

XXXXVIII
Sifat mulia itu Al majiid,
disebut hamba di semua mesjid,
orang beriman tidakkan sulit,
mendapat ampunan saat berbangkit.

muliakan wahai Yang Mulia,
sekarang kami dianiaya,
dibanyak tempat penjuru dunia,
dibanyak negeri banyak wilayah.

Hamba-Mu di bumi banyak meratap,
bertebar di bumi tiada atap,
musuh menzalimi secara tetap,
pijakan kami tak lagi mantap.

XXXXIX
Empatpuluh sembilan asma Al Baa'its,
Bermakna ia Maha membangkit,
baik yang banyak atau sedikit,
baik yang sehat atau yang sakit.

wahai pembangkit Yang Maha Perkasa,
jauhkan kami pedihnya siksa,
peliharalah kami dari putus asa,
jauhkan kami dari gelimang dosa.

wahai Allah pembangkit alam,
bangkitkan kami bagai pualam,
berilah kesempatan tuk masuk dalam,
pemberian  syurga Darussalam.

L
Asma ke limapuluh itu As-Syahiid,
penyaksi maknanya saat berbangkit,
menyaksi amal dan dosa abiid,
baik yang banyak atau sedikit.

Wahai Robb Maha Penyaksi,
Kuatkan kami bagaikan besi,
jadikan amal kami berisi,
kuat bagaikan kayu trembesi.

Wahai Ilahi maha penyayang,
Sembahan hamba kala sembahyang,
tempat meminta malam dan siang,
tempat mengadu kala tak riang.

Al Faqir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar