Kamis, 13 Januari 2011

4-2011.SYAIR TENTANG TAHUN HIJRIYAH

4-2011.SYAIR TENTANG TAHUN HIJRIYAH


Oleh
Hamdi Akhsan

I
Dengan Bismillah madah berkisah,
bermohon  ampun  segala  dosa,
terjauh jiwa yang putus asa,
semakin dekat pada Yang Esa.

Syair kerkisah bulan hijriyah,
terkait dengan masa sejarah,
tatkala Rasul harus berhijrah,
ke kota Madinah Al Munawarah.

Berjalan Malam berminggu-minggu,
dengan Abubakar yang tiada ragu,
sahabat pembela dari pengganggu,
yang tangisi Rasul sampai tergugu.

II
Hijrahnya Rasul adalah tonggak,
Iman tersebar syariah tegak,
Musuh-musuhpun jadi tersentak,
Iblis pun sedih sampai terhenyak.

Karena hijrah yang bersejarah,
Khalifah Umar bermusyawarah,
untuk membuat tahun hijriah,
berdasar bulan patokan arah.

Dibuat jumlah duabelas bulan,
jumlah harinya tak disamakan,
tapi bulannya telah disebutkan,
berdasar sifat ia tetapkan.

III
Bulan Muharram itu pertama,
maknanya sama dengan nama,
tak boleh tumpah darah sesama,
yang berlaku sejak zaman lama.

Dibulan Muharram tiada perang,
semua patuh terhadap larang,
tak terkecuali mereka yang garang,
berlaku bagi semua orang.

Sebelum Islam Muharram berlaku,
setelah Islam jadi prilaku,
menjadi aturan semua suku,
yang disepakati menjadi baku.

IV
Bulan kedua disebut safar,
bermakna kosong ia tergambar,
karena lelaki pergi menyebar,
baik berjalan atau berlayar.

Dibulan safar lelaki pergi,
tak pernah lelah petang dan pagi,
susuri gurun ke banyak negeri,
berdagang mereka rezeki dicari.

Para wanita tinggal dirumah,
mengurus anak dan tugas utama,
bisa sebentar ataupun lama,
sebagai masa tinggal pertama.

V 
Bulan ketiga Rabiul awal,
rabi' bermakna menetap awal,
lelaki pulang membawa bekal,
hasil merantau dibawa bakal.

Rabiul awal banyaklah makna,
Nabi Muhammad lahir ke dunia,
diangkat Rasul Bulannya sama,
Berngkat Hijrah ke kota madinah.

Rabiul Awal Rasul meninggal,
dari dunia yang tidak kekal,
tinggalkan Islam sebagai bekal,
penuntun hati penuntun akal.

VI
Rabiu'ul akhir sesuai nama,
akhir menetap didalam rumah,
bersiap juga merantau lama,
pergi berdagang atau berhuma.

Bulan ini terakhir pergi,
sebelum datang panas yang tinggi,
supaya bekal dicari lagi,
untuk hidup petang dan pagi.

Pergi berdagang adalah cara,
ditengah gurun gersang mendera,
bintang dilangit sebagai arah,
walaupun letih mereka gembira.

VIIJumadil awal bulan ke lima
bermakna kering dimana-mana,
mentari terik panas merona,
tumbuhan layu mati merana.

Orangpun sibuk mencari sumur,
karena sedikit tanah yang subur,
air di wadi sangat terukur,
harus dihemat tak boleh tabur.

Panas disana sangatlah kering,
kalau tak kuat membuat gering,
jangan keluar bila tak penting,
atau karena masalah genting.

VIII
samalah pula Jumadil akhir,
musim kemarau akan berakhir,
sebentar lagi kan ada air,
udara sejuk angin semilir.

Orangpun senang sejuk kan datang,
keluar rumah tak lagi pantang,
badai pasirpun tak tutup pandang,
udara buruk kan segera hilang.

Walaupun kemarau yang penghabisan,
tetapi bukan musim penghujan,
disana air kan dibataskan,
supaya kelak tak kehabisan.

IX
Rajab itu bermakna mulia,
dijauhi kerja yang sia-sia,
dilarang berperang sesama manusia,
ataupun perbuatan mengandung dosa.

Dibulan rajab mi'rajnya Rasul,
sholat bermula asbabun nuzul,
sebagai ciri harus dipikul,
umat beriman secara syumul*

Perintah sholat di bulan rajab,
bila dikerja doa mustajab,
akan mulia saat dihisab,
tatkala mati tidak berkelejat.

X
Bulan ke delapan bulan Sya'ban
Berkelompok ia didefinisikan,
karena pedagang pergi rombongan,
supaya kuat di perjalanan.

Dibulan Sya'ban kiblat berpindah,
dari Masjidil Aqsha terus ke Ka'bah,
yang terjadi setelah hijrah,
ketika Rasul dikota madinah.

Di Bulan Rajab orang puasa,
menjelang ramadhan agar biasa,
selain itu kurangi dosa,
supaya kelak tidak disiksa. 

XI
bulan ke sembilan itu Ramadhan
sangat panas didefinisikan,
satu-satunya bulan dalam Alquran,
karena memiliki keutamaan.

Di bulan Ramadhan turun Alquran,
sepanjang masa jadi pegangan,
berpuasa bagi orang beriman,
baik laki-laki atau perempuan.

Ramadhan juga Perang badar,
turunlah pula lailatul Qodar,
ditunggu oleh orang yang sadar,
karena dosa akan dibakar.

XII
Bulan kesepuluh bernama syawal,
kebahagiaan makna berasal,
puasa dan zakat menjadi bekal,
tuk hadapi kelak hari yang kekal.

Semua orang kan bahagia,
puasa dan zakat dibayar sudah,
haus dan lapar telah dikerja,
bermaaf orang dihari raya.

Syawal juga bermakna ganda,
meningkat juga memang artinya,
dalam ibadah dan ruhaniah,
sebagai umat yang cinta Allah.

XIII
Dzulkaidah bermakna duduk,
waktu istirahat bagi penduduk,
menjelang datang masa yang sibuk,
urusi haji yang menggeluduk.

Kaum lelaki duduk di rumah,
nikmati masa sebulan lama,
orang hajipun siapkan kemah,
setiap tahun acaranya sama.

Tamu yang datang kan dihormati,
itu sudah jadi tradisi,
karena menjelang musim haji,
sebagai bakti pada Ilahi.

XIV
Bulan ke duabelas itu Zulhijah,
menunaikan haji maknanya bisa,
sejak Nabi Adam turun ke dunia,
sampai kelak dunia musnah.

Jutaan orang menuju Mekkah,
Hati terharu bercampur suka,
obati sedih beriring duka,
sebelum kelak ke alam baqa.

Dibulan itu puji terhambur,
tasbih dan takbir beserta syukur,
bermohon terjauh dari kufur,
dilapangkan kelak didalam kubur.

XV
Itulah makna bulan Hijriah,
sebagai bagian dari sejarah,
perlu diingat bujang dan dara,
agar terjaga catatan sirah.

Kalaulah tidak diperhatikan,
generasi kelak kan melupakan,
Islam menjadi kan diasingkan,
budaya syaitan jadi panutan.

diakhir syair kumohon maaf,
kalaulah salah dalam berucap,
ataupun ilmu yang tidak mantap,
semoga diberi iman yang tetap.

Al Faqir


Hamdi Akhsan


0 komentar:

Posting Komentar