Minggu, 16 Januari 2011

30-2010.SYAIR KEHIDUPAN

30-2010.SYAIR KEHIDUPAN

       Oleh
       Hamdi Akhan


I
Wahai Tuhan tempatku mengadu,
keharibaanmu jua hamba tergugu,
walau godaan datang selalu.
tetaplah firman-Mu pembimbing jalanku.

Betapa berat  dizaman ini,
segala jalan  terhadang duri,
yang baik terkucil dan menyendiri,
pada-Mu jua hamba kembali.

Betapa perih  dalam tiada,
pandangan manusia diripun ada,
walaupun  upaya jalankan sudah,
pada-Mu jua hamba menengadah.

II
Betapa damai hidup dalam iman,
didalam dada terasa nyaman,
rumah tanggapun selalu aman,
banyak relasi dan banyak teman.

Cobaan berat datang menerpa,
segala yang salah selalu dijumpa,
peduli banyak atau tak seberapa,
tapi nikmatmu kadang terlupa.

Didalam dada terasa sempit,
jantung didalam bagai terhimpit,
menarik nafaspun terasa sakit,
Ya Allah berilah hamba kelapangan....walau sedikit.

III
waktu yang hilang bagaikan kilat,
tak pernah kembali atau berjulat,
seperti kupu-kupu darilah ulat.
hanyalah sesal datang terlambat.

Tiada yang pernah kan disesali,
keadaan sekarang buah sendiri,
Sesulit apapun kan dicari,
asalkan engkau selalu meridhoi.

Wahai ilahi yang maha Ghafur,
maafkan hamba kurang bersukur,
nikmat sedikit sudahlah kufur,
seakan lupa sempitnya kubur.

IV
Walau jalanku kadang menyimpang,
ampunan dan kasih-Mu begitu lapang,
tatkala menangis hamba-Mu datang,
diterima tobat hamba dengan terentang.

Wahai Ilahi pembalik Qalbu,
imanku lemah lidahku kelu,
padamu jua hamba memohon selalu,
dikuatkan iman sudahlah tentu.

Pada-Mu jua hamba bersandar,
bagaikan terikatnya kayu belandar,
kalaulah lepas ia terbuyar,
menangis hamba tak kelar-kelar.

V
dimalam gelap hamba terbangun,
duduk sendiri sambill melamun,
kadang kuat kadangpun bingung,
angan membumbung menembus gunung.

Itulah hidup kadang terlalai,
terkena cobaan jadi terkulai,
bagaikan ayam siap digulai,
maafkan hamba karena terbuai.

Ampuni hamba Pemilik Jagat,
kalaulah ada laku yang jahat,
membuat sesama terasa berat,
agar selamat hidup akherat.

VI
Kadang hamba ingin bertanya,
mengapa sering hati merana,
kepada Dia diatas sana,
Yang Maha Adil lagi Sempurna.

Pada-Mu jua hamba berharap,
didalam sujud sampai tiarap,
menangis padamu terasa sedap,
Ya Allah hanya pada-Mu hamba menghadap.

Inilah syair curahan hati,
susah dan senang sudah dititi,
berharap hidup kan diberkati,
diberi ridho tatkala mati.

Inderalaya,2010
Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar