Sabtu, 15 Januari 2011

14-2010.SYAIR UNTUK ANAKKU PEMUDA MUSLIM

14-2010.SYAIR UNTUK ANAKKU PEMUDA MUSLIM
    
                 Oleh
                 Hamdi Akhsan



I
Diawal syair menyebut Asma,
menghadap hamba insan yang lemah,
harapkan kelak jadi utama,
dalam kasih-Mu yang penuh rahmah.

Kukarang syair untuk anakku,
pemuda muslim yang aku tuju,
yang bersemangat sekeras batu,
yang takkan mundur seujung kuku.

Padamu semua ayah berpesan,
masa mudamu juang jadikan,
jauhi sifat malas-malasan,
jauhi pula jalannya syaitan.

II
Engkau bagaikan elang yang gagah,
terbangnya tinggi sampai angkasa,
matamnya tajam gentarkan rusa,
jiwamu kuat pantang menyerah.

Masa sekarang masa berjuang,
jangan jadikan sibuk berdendang,
hanya berfikir kumpulkan uang,
iman agama jangan terbuang.

Padamu ayah titip wasiat,
jauhkan diri dari maksiat,
agar jiwa dan ragamu kuat,
selalu perkasa setiap saat.

III
Nasehat pada para pemuda,
belajar keras diwaktu muda,
ilmu terekam bagaikan nada,
iman terpatri didalam dada.

Sewaktu muda hafalkan quran,
walaupun berat ada ukiran,
setelah tua hanya sesalan,
hafalan tiada yang terlekatkan.

Tanyalah pada umi dan abah,
nama orangpun kadang terubah,
ditanya tempat meraba-raba,
apalah lagi mau ditambah.

IV
Rajinlah engkau mengolah jasad,
agar badanmu sehat dan kuat,
matamu tajam berkilat-kilat,
larimu bagai kijang mencelat.

Berolah raga coba teratur,
biar fikiran tidak ngelantur,
ataupun rasa yang tak teratur,
tersentuh bantal langsung tertidur.

Banyak pemuda menjadi lemah,
fikiran sibuk dengan si imah,
tak sadar syaitan jadi serumah,
jadilah diri bagaikan remah.

V
Wahai anakku para pemuda,
pada dirimu ayah bermadah,
banyak berhayal jauhi sudah,
membuat lemah iman didada.

engkau bagaikan singa yang kekar,
Sibukkan diri dengan belajar,
kurangi waktu tuk berkelakar,
ataupun sibuk bercakar-cakar.

Dengan belajar ilmu bertambah,
dunia akherat wajib ditimba,
agar sempurna menjadi hamba,
bukan seperti lemahnya domba.

VI
Belajar engkau jadi pemimpin,
setelah kami engkau yang mungkin,
kalau ilmumu begitu miskin,
bagaimana nanti kami kan yakin?

Sebelum tiba masa dipuncak,
bekali diri secara rancak,
dunia akherat cari serentak,
agar pandangan tidaklah picak.

Anakku muda harapan kami,
padamu harap ayah bersemi,
tuk pelihara ayah dan umi,
serta serahkan rahmat dibumi.

VII
Janganlah sibuk dengan asmara,
terbuai nafsu yang menggelora,
semua membuat Allah kan marah,
karena Dia telah atur cara.

Banggakan kami dengan akhlakmu,
datanglah jantan bila bertamu,
jangan sembunyi untuk bertemu,
kami tak senang begitu caramu.

Muslimah itu titipan Allah,
bila kau rusak Dia kan bela,
walaupun mereka juga bersalah,
tetaplah engkau yang kan disula.

VIII
Jagalah muruah para muslimah,
pada mereka bergantung rahmah,
bila mereka tinggalkan rumah,
alamat sendi agama lemah.

Muslimah adalah sebuah perlambang,
teguh hatinya tak pernah bimbang,
kalaulah engkau lelaki pejuang,
dengannya pasti engkau seimbang.

Pemuda muslim izzahnya tinggi,
dipanggil jihad dia kan pergi,
pada yang lemah senang berbagi,
hidup tak takut dilanda rugi.

IX
Jadilah engkau putra garuda,
terbangmu tinggi belah angkasa,
sayapmu kekar gagah perkasa,
kukumu kuat tajam berbisa.

Dengan karunia Allah yang besar,
carilah mangsa yang besar-besar,
jangan seperti ayam bekisar,
semut dimakan cacing disasar.

Wahai anakku pemuda perkasa,
tegarlah engkau dilanda susah,
janganlah banyak berkeluh kesah,
karena waktumu hanya semasa.

X
Buatlah quran jadi senandung,
zikir istighfar sebagai kidung,
dengannya pasti engkau terlindung,
ilmu dan iman juga terkandung.

Wahai anakku pemuda gagah,
jadilah engkau pencinta surga.
dengan imanmu syaitan tercegah,
dengan serumu orang tergugah.

Pundakmu ada beban yang berat,
jaga agama dari berkarat,
jaga negeri dari pengerat,
jaga dirimu dunia aherat.

XI
Pesan ayahanda akan berakhir,
namun hidupmu terus mengalir,
jagalah lidah panjanglah fikir,
dunia akherat engkau tak fakir.

Usia ayah menjelang senja,
sebentar lagi hadap Sang Raja,
wakau ini pesan bersahaja,
moga berguna dimana saja.

Terakhir doa ayah untukmu,
Semoga Allah jaga imanmu,
kuatkan jiwa dan ketegaranmu,
Semoga berjaya dunia akheratmu.

Al Faqir


Hamdi Akhsan

1 komentar:

  1. Syair diatas buat semua
    Untuk pedoman setiap masa
    Bacalah ia berulang-ulang
    Syeitan pun lari lintang pukang

    Sungguh indah bersama Allah
    Pikiran tenang jauh gelisah
    Apa yang datang serahkan padaNya
    Karena kita ini Dia juga yg punya

    BalasHapus