59-2010.SYAIR "TENTANG FESBUKER"
Oleh
Hamdi Akhsan.
Pengantar.
Syair ini berkarakter satir jenaka yang mencoba mengungkap segala tingkah laku para fesbuker, mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan.
I
Inilah syair tentang fesbuk,
dizaman tatkala semua sibuk,
akibat chatting kerja menumpuk,
kurang tidur badanpun ambruk.
Fesbuk punya banyak fungsi,
ada yang iseng dan diseriusi,
ada yang bikin karena gengsi,
ada pula yang untuk basa-basi.
Ramailah orang sibuk berchatting,
bahasa dipakai seperti akting,
ada fotonya bak orang sinting,
ada pula berlagak orang penting.
II
Di fesbuk ada orang berdagang,
jual pakaian jual selendang,
ada pula yang jual rendang,
dan ada juga jual bibit udang.
Lain lagi gaya penasehat,
selalu bicara baik dan jahat,
apapun ditulis penuh semangat,
walaupun tiada yang mau lihat.
Banyak pula foto yang narcis,
dishadow foto biar kelimis,
yang mulus bisa diberi kumis,
yang jelek bisa terlihat manis.
III
Yang narsis juga tidak sedikit,
mata melotot bibir njelemit,
rasanya waduh amit-amit,
merasa cantik...padahal kayak dedemit.
Ada pula foto yang nipu,
wajah yang keriput mulus disapu,
orang lain yang dipasang tentu,
ketika ketemu aslinya...mirip hantu.
Bermacam pula ungkapan kata,
supaya diberi komentar kita,
atau sampaikan warta berita,
ataupun buat statusnya dusta.
IV
Kadang ada yang aneh-aneh,
bertengkar karena masalah remeh,
atau karena sifat yang dumeh,(sombong=jawa)
atau memang ia nyeleneh.
Ada orang yang jual diri,
walau sembunyi banyak dicari,
tak tahu benar tidaknya foto diberi,
yang jelas...cantik bagai bidadari.
Termasuk juga para penipu,
didesak bertemu tidak mengaku,
jawabnya juga berliku-liku,
syukurlah...untung tak kena aku.
V
Tidak semua fesbuker jahat,
sebagian besar jiwanya sehat,
dibuat tempat salurkan bakat,
ataupun sarana untuk curhat.
Info yang baru cepat tersebar,
bagaikan padang ilalang terbakar,
atau berlanjut telepon ditukar,
jadilah bunga asmara mekar.
Bisa pula banyak belajar,
kepada ulama dan para pakar,
atau info berharga ditukar,
atau sekedar tempat kelakar.
VI
Benarlah kata orang pintar,
tergantung cara salah dan benar,
dipakai benar tidaklah sukar,
untuk yang jahat juga banyak pakar.
Dunia fesbuk bermata dua,
bisa rugi bisa berharga,
tergantung kepada cara pengguna,
untuk apakah ia karena.
Kalau dipakai untuk menipu,
kelak akan terkena batu,
menyesal ia sudahlah tentu,
jadi...sahabat!jangan bagitu.
VII
Di fesbuk banyak yang dapat jodoh,
orang yang lemah jadi tak bodoh,
bisa dekat pula dengan tokoh,
atau dibuat marketing toko.
Yang pasti harus kuat kendali,
supaya kerja tidakkan lali,
atau kerjanya sibuk membeli,
dipanggil azan pun sampai tuli.
Bermain juga tidak dilarang,
asalkan waktu jangan sembarang,
bermain poker sampai hari terang,
aduuuuhhh....bikin istri jadi berang.
VIII
Banyak pula yang bikin heran,
setiap statusnya selalu kasmaran,
kepada teman mintakan saran,
berhubungan dengan ilmu pacaran.
Bahaya lagi ngakunya lajang,
rupanya suami atau istri orang,
kalau suaminya orang pemberang,
awas lho...bisa terjadi perang.
terkadang kita menarik nafas,
melihat gambar yang tidak pantas,
padahal info profilnya sudah akas-akas (kakek=komering)
sayang juga,tuanya umur tak membekas.
IX
Pagi-pagi bukan sarapan,
tapi komputer sudah didepan,
klik sana-sini membuka laman,
mana tahu sesuai harapan.
Ketika beranda mulai dibaca,
belum apa-apa terlihat cerca,
tak yang kena mungkin si Icha,
atau ada masalah dengan tukang beca.
Selamat pagi juga beruntun,
sayang selamat dan pagi tak punya akun,
karena mereka tinggal di kebun,
hidup bertani dengan tekun.
X
Kadang fesbuk dibuka jam tiga,
ternyata masih banyak yang jaga,
tak tahu entah alasan apa,
biasanya poker jadi biangnya.
Fesbuker aktif banyak yang kurus,
akibat begadang tak terurus,
masuk angin sering murus-murus,
Nah,..menggerutu istri yang ngurus.
Jadikan fesbuk untuk hiburan,
ataupun tempat karya lemparkan,
atau masalah di diskusikan,
juga jadi tempat meminta saran.
XI
Kadang terdengar umpatan dongkol,
merasa ditipu oleh sekongkol,
foto bahenol ternyata bongkol,
semua berawal dari tanda jempol.
Wadoow...mengapa semua jadi begini,
dikupas semua itu dan ini,
membuat marah rina dan rini,
mendongkol pula aki dan nini.
Terkadang kaget melihat foto,
Ada wanita memakai tato,
atau yang ngangap sedang makan soto,
wahhhhhh, kok getoooooo.
XII
Niat yang baik harus ditempuh,
janganlah pula jadi selingkuh,
atau lemparkan rayuan ampuh,
sampai fesbuker lain bersimpuh.
Berhati-hati pulalah kita,
teman yang banyak bukanlah nyata,
supaya jangan tertipu mata,
silaturahmi kampung tetap ditata.
Jangan pula marah sendiri,
status tak ada yang komentari,
buatlah ciri khasnya sendiri,
supaya halamannya diminati.
XIII
Bersyukur bagi yang tepat guna,
menambah ilmu serta temannya,
menjadi luas pergaulannya,
dikenal orang jadi karyanya.
Janganlah diri merasa seorang,
status kita dibuka orang,
foto dilihat dinilai orang,
cuma mengingatkan...itu bisa jadi bumerang.
Kata-katapun harus dijaga,
tak hati-hati bisa berlaga,
atau menjadi catatan berharga,
diadukan ke polisi berabe juga.
XIV
dijaga pula sopan dan santun,
kalimat baik silah dilantun,
supaya teman datang beruntun,
karena tulisan jadi penuntun.
Marilah kawan mari saudara,
jadikan hidup kita berguna,
fesbuk dipakai jadi sarana,
dapat pahala kita karena.
teman yang baik kan didatangi,
ucapan dikirim kan diminati,
menjadi penyejuk panasnya hati,
amarah dan sedih jadi berhenti.
XV
PENUTUP
Syairku ini masih panjang,
tetapi kantuk bulu tak pandang,
kerjapun banyak bergudang-gudang,
tak sudah nanti bos pun meradang.
Syair fesbukku sampai disini,
moga menghibur sepanjang hari,
tersenyum pula sinta dan siti,
senangpulalah nini dan aki.
diakhir syair kumohon maaf,
kalaulah ada salah dan khilaf,
walau bahasanya kurang mantap,
tapi jadilah sebagai penyedap.
Fesbuker
Hamdi akhsan.
Oleh
Hamdi Akhsan.
Pengantar.
Syair ini berkarakter satir jenaka yang mencoba mengungkap segala tingkah laku para fesbuker, mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan.
I
Inilah syair tentang fesbuk,
dizaman tatkala semua sibuk,
akibat chatting kerja menumpuk,
kurang tidur badanpun ambruk.
Fesbuk punya banyak fungsi,
ada yang iseng dan diseriusi,
ada yang bikin karena gengsi,
ada pula yang untuk basa-basi.
Ramailah orang sibuk berchatting,
bahasa dipakai seperti akting,
ada fotonya bak orang sinting,
ada pula berlagak orang penting.
II
Di fesbuk ada orang berdagang,
jual pakaian jual selendang,
ada pula yang jual rendang,
dan ada juga jual bibit udang.
Lain lagi gaya penasehat,
selalu bicara baik dan jahat,
apapun ditulis penuh semangat,
walaupun tiada yang mau lihat.
Banyak pula foto yang narcis,
dishadow foto biar kelimis,
yang mulus bisa diberi kumis,
yang jelek bisa terlihat manis.
III
Yang narsis juga tidak sedikit,
mata melotot bibir njelemit,
rasanya waduh amit-amit,
merasa cantik...padahal kayak dedemit.
Ada pula foto yang nipu,
wajah yang keriput mulus disapu,
orang lain yang dipasang tentu,
ketika ketemu aslinya...mirip hantu.
Bermacam pula ungkapan kata,
supaya diberi komentar kita,
atau sampaikan warta berita,
ataupun buat statusnya dusta.
IV
Kadang ada yang aneh-aneh,
bertengkar karena masalah remeh,
atau karena sifat yang dumeh,(sombong=jawa)
atau memang ia nyeleneh.
Ada orang yang jual diri,
walau sembunyi banyak dicari,
tak tahu benar tidaknya foto diberi,
yang jelas...cantik bagai bidadari.
Termasuk juga para penipu,
didesak bertemu tidak mengaku,
jawabnya juga berliku-liku,
syukurlah...untung tak kena aku.
V
Tidak semua fesbuker jahat,
sebagian besar jiwanya sehat,
dibuat tempat salurkan bakat,
ataupun sarana untuk curhat.
Info yang baru cepat tersebar,
bagaikan padang ilalang terbakar,
atau berlanjut telepon ditukar,
jadilah bunga asmara mekar.
Bisa pula banyak belajar,
kepada ulama dan para pakar,
atau info berharga ditukar,
atau sekedar tempat kelakar.
VI
Benarlah kata orang pintar,
tergantung cara salah dan benar,
dipakai benar tidaklah sukar,
untuk yang jahat juga banyak pakar.
Dunia fesbuk bermata dua,
bisa rugi bisa berharga,
tergantung kepada cara pengguna,
untuk apakah ia karena.
Kalau dipakai untuk menipu,
kelak akan terkena batu,
menyesal ia sudahlah tentu,
jadi...sahabat!jangan bagitu.
VII
Di fesbuk banyak yang dapat jodoh,
orang yang lemah jadi tak bodoh,
bisa dekat pula dengan tokoh,
atau dibuat marketing toko.
Yang pasti harus kuat kendali,
supaya kerja tidakkan lali,
atau kerjanya sibuk membeli,
dipanggil azan pun sampai tuli.
Bermain juga tidak dilarang,
asalkan waktu jangan sembarang,
bermain poker sampai hari terang,
aduuuuhhh....bikin istri jadi berang.
VIII
Banyak pula yang bikin heran,
setiap statusnya selalu kasmaran,
kepada teman mintakan saran,
berhubungan dengan ilmu pacaran.
Bahaya lagi ngakunya lajang,
rupanya suami atau istri orang,
kalau suaminya orang pemberang,
awas lho...bisa terjadi perang.
terkadang kita menarik nafas,
melihat gambar yang tidak pantas,
padahal info profilnya sudah akas-akas (kakek=komering)
sayang juga,tuanya umur tak membekas.
IX
Pagi-pagi bukan sarapan,
tapi komputer sudah didepan,
klik sana-sini membuka laman,
mana tahu sesuai harapan.
Ketika beranda mulai dibaca,
belum apa-apa terlihat cerca,
tak yang kena mungkin si Icha,
atau ada masalah dengan tukang beca.
Selamat pagi juga beruntun,
sayang selamat dan pagi tak punya akun,
karena mereka tinggal di kebun,
hidup bertani dengan tekun.
X
Kadang fesbuk dibuka jam tiga,
ternyata masih banyak yang jaga,
tak tahu entah alasan apa,
biasanya poker jadi biangnya.
Fesbuker aktif banyak yang kurus,
akibat begadang tak terurus,
masuk angin sering murus-murus,
Nah,..menggerutu istri yang ngurus.
Jadikan fesbuk untuk hiburan,
ataupun tempat karya lemparkan,
atau masalah di diskusikan,
juga jadi tempat meminta saran.
XI
Kadang terdengar umpatan dongkol,
merasa ditipu oleh sekongkol,
foto bahenol ternyata bongkol,
semua berawal dari tanda jempol.
Wadoow...mengapa semua jadi begini,
dikupas semua itu dan ini,
membuat marah rina dan rini,
mendongkol pula aki dan nini.
Terkadang kaget melihat foto,
Ada wanita memakai tato,
atau yang ngangap sedang makan soto,
wahhhhhh, kok getoooooo.
XII
Niat yang baik harus ditempuh,
janganlah pula jadi selingkuh,
atau lemparkan rayuan ampuh,
sampai fesbuker lain bersimpuh.
Berhati-hati pulalah kita,
teman yang banyak bukanlah nyata,
supaya jangan tertipu mata,
silaturahmi kampung tetap ditata.
Jangan pula marah sendiri,
status tak ada yang komentari,
buatlah ciri khasnya sendiri,
supaya halamannya diminati.
XIII
Bersyukur bagi yang tepat guna,
menambah ilmu serta temannya,
menjadi luas pergaulannya,
dikenal orang jadi karyanya.
Janganlah diri merasa seorang,
status kita dibuka orang,
foto dilihat dinilai orang,
cuma mengingatkan...itu bisa jadi bumerang.
Kata-katapun harus dijaga,
tak hati-hati bisa berlaga,
atau menjadi catatan berharga,
diadukan ke polisi berabe juga.
XIV
dijaga pula sopan dan santun,
kalimat baik silah dilantun,
supaya teman datang beruntun,
karena tulisan jadi penuntun.
Marilah kawan mari saudara,
jadikan hidup kita berguna,
fesbuk dipakai jadi sarana,
dapat pahala kita karena.
teman yang baik kan didatangi,
ucapan dikirim kan diminati,
menjadi penyejuk panasnya hati,
amarah dan sedih jadi berhenti.
XV
PENUTUP
Syairku ini masih panjang,
tetapi kantuk bulu tak pandang,
kerjapun banyak bergudang-gudang,
tak sudah nanti bos pun meradang.
Syair fesbukku sampai disini,
moga menghibur sepanjang hari,
tersenyum pula sinta dan siti,
senangpulalah nini dan aki.
diakhir syair kumohon maaf,
kalaulah ada salah dan khilaf,
walau bahasanya kurang mantap,
tapi jadilah sebagai penyedap.
Fesbuker
Hamdi akhsan.
keren pak..
BalasHapussaya suka :D