Oleh
Hamdi Akhsan
ICI
Ad-Dhaar asma ke sembilan puluh satu,
memberi derita sudahlah tentu,
sebagai cobaan dari yang Satu,
agar iman keras membatu.
Wahai ilahi Pemilik Derita,
pada-Mu pasti hamba meminta,
sepenuh hati sepenuh cinta,
sambil berurai si air mata.
Air matapun mengalir deras,
takut kepada siksa yang keras,
Ampuni hamba-Mu pemilik arasy,
dengan cinta-Mu yang penuh belas.
ICII
Sembilanpuluh dua itu An-Nafii'
Memberi manfaat segala pasti,
mukmin dan kafir akan diberi,
hanya berbeda setelah mati.
Wahai Allah Pemilik Manfaat,
kuatkan hamba dalam berniat,
supaya takut buat maksiat,
tak ingin pula berbuat jahat.
Jauhkan hamba dari mubadzir,
dalam berkata atau berfikir,
dalam berdoa atau berzikir,
agar manfaat selalu terukir.
ICIII
An Nuur Asma ke sembilanpuluh tiga,
Cahaya-Nya terang tiada terhingga,
meliputi neraka sampai ke surga,
dapat dirasa dimanapun juga.
Wahai Ilahi Pemilik Cahaya,
Hamba-Mu ini tiada berdaya,
terkadang lemah dalam percaya,
terkadang masih juga teperdaya.
Segala cahaya itu milik-Mu,
seluruh hamba pulang pada-Mu,
hamba berharap kasih sayang-Mu,
agar tertuntun di cahaya-Mu.
ICIV
Al Haadi asma ke sembilan empat,
petunjuk-Mu jua hamba merapat,
agar bahagia disegala tempat,
dimana saja hamba terdapat.
Kalaulah Engkau tak menunjuki,
sesatlah hamba sudahlah pasti,
gunung manapun akan didaki,
asalkan ridho-Mu hamba dapati.
Wahai Engkau pemberi petunjuk,
hamba bagaikan kasih merajuk,
panjatkan doa berasyik mahsyuk,
karena cinta telah terasuk.
ICV
Al Baadii ke sembilan lima,
Sifat pencipta ia bermakna,
segala dari-Nya pasti karena,
segala yang ada pasti kan sirna.
Engkaulah pencipta segala alam,
termasuk siang dan juga malam,
baik yang terang atau yang kelam,
juga yang timbul atau tenggelam.
Dengan sifat-Mu Maha Pencipta,
ampuni hamba sepenuh cinta,
seperti semua bercita-cita,
akherat kelak tiada derita,
ICVI
Al Baqii bermakna Yang Maha Kekal,
Asma ke delapan enam ia berpangkal,
dicipta Oleh-Nya nafsu dan akal,
makhluk yang dalam atau yang dangkal.
Wahai Robb Maha Penyayang,
hidup yang fana selalu terbayang,
terbujur kelak kena sembahyang,
tinggal segala apa disayang.
Berilah kami jiwa yang sadar,
supaya ikhlas terima qodar,
selalu pada-Mu dalam bersandar,
selama mentari masih beredar.
ICVII
Al Wariits asma ke sembilan puluh tujuh,
mewaris pada hamba yang patuh,
sorga yang indah diberi utuh,
api neraka takkan tersentuh.
Wahai Ilahi semesta Alam,
warisi kami tulisan kalam,
agar dijiwa tiada kelam,
selalu bangun diwaktu malam.
Ampuni kami yang sering lupa,
santuni iman kami yang papa,
agar kelak tiada nestapa,
ketika dikubur tanah menimpa.
ICVIII
Ar Rasyiid asma ke sembilan delapan,
Bermakna Pintar dalam ucapan,
Pintar pula dalam perbuatan,
tiada satupun makhluk sepadan.
Engkaulah pencipta yang Maha Pintar,
Mengatur segala tak pernah gentar,
serumit apapun tiada sukar,
tiada satu pun bisa sepantar.
Wahai Ilahi Engkaulah Tuhan,
cerdaskan hamba dalam beriman,
ampuni dari segala kelalaian,
terimalah segala kebaikan.
ICIX
Sembilan puluh sembilan asma As-Shabuur,
bersifat sabar asma yang luhur,
menjaga hamba disaat tidur,
bangunkan manusia saat dikubur.
Wahai Ilahi Robb yang sabar,
jadikan hamba ambil i'tibar,
atas segala berita dan kabar,
agar hikmah-Mu terbuka lebar.
Jadikan hamba banyak berdoa,
tiada mengeluh bila tiada,
tiada takabbur bila berada,
ikhlas pada-Mu dalam ibadah,
PENUTUP.
Syairku ini sangatlah lemah,
ditulis untuk meminta rahmah,
berharap kelak diberi hikmah,
walaupun hanya sebesar Remah.
Pada sahabat yang banyak tahu,
padamu hamba ingin berguru,
hamba yang bodoh tak akan malu,
selama yang diberi berupa Ilmu.
Al Faqir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar