223-2011. Kekasih, Ampunilah hamba-Mu.
Oleh
Hamdi Akhsan.
I
Kekasih,
Ingin kucurahkan pada-Mu sebuah tangisan jiwa.
Tentang terenggutnya dari hati seorang rasa bahagia.
Tentang tangisan yang tersembunyi rapi dibalik derai tawa.
Tentang liku perjalanan jasad yang makin rapuh jelang masa tua.
Kadang dalam lemahnya iman, hidup ini kehilangan rasa syukur.
Terhadap segenap pemberian dari Ilahi diri terkadang kufur.
Hanya mereka yang diberi kelebihan nikmat diri diukur.
Atas segala dosa dan kealfaan lupa bertafakur.
II
Wahai Penguasa apa yang ada dilangit dan bumi.
Beri hamba jiwa yang sakinah tuk hidup yang diberkati.
Selalu ingat akan rahmat dan kebesaran-Mu petang dan pagi.
Menyadari bahwa siapapun dia kelak akan berakhir dengan mati.
Sungguh begitu banyak pelajaran yang telah Engkau tunjukkan.
Tentang bangsa-bangsa masa lalu yang telah dimusnahkan.
Tentang kehancuran karena maraknya kedurhakaan.
Dan tentang akibat dari sebuah pembangkangan.
III
Betapa sering kekuatan tentara-Mu ditampakkan.
Tatkala petir yang dahsyat beriring guntur memekakkan.
Kala Banjir menyapu semua harta benda Engkau datangkan.
Di saat ini manusia tersadar akan tak ada gunanya kesombongan.
Tapi, datangnya kesadaran bagaikan pelita kecil ditengah gelap.
Terkadang cahayanya redup dan suatu saat terang gemerlap.
Sulit hadapi godaan iblis dan syaitan agar keimanan tetap.
Dan beratnya meniti jalan iman yang selau mantap.
IV
Kekasih,
Hamba datang pada-Mu menghiba hanya dikala duka.
Hamba banyak bermunajad pada-Mu dikala diri ini ternista.
Hamba mendekatkan diri pada-Mu kala datang coba dan derita.
Dan saat bersedih khusuk tadahkan tangan sambil berurai airmata.
sungguh hamba malu, namun pada siapa lagi diri ini harus mengadu.
Karena semua makhluk di jagad lemah dan tergantung pada-Mu.
Pantaskan dalam menyerahkan hidup Engkau diberi sekutu.
Ilahi, pada-Mu jua kuserahkan seluruh hidup dan matiku.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar