238-2011. Syair Untuk Sang Kekasih (6)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Kembali aku datang pada-Mu membawa linangan airmata.
Wajah ini sudah begitu malu untuk haturkan pinta.
Lidahku kelu dan mulutku pun berucap terbata-bata.
Karena selain-Mu masih banyak yang hamba cinta.
Setiap datang pada-Mu yang kubawa hanya tangis.
Berharap pintu kasih-Mu bagai seorang pengemis.
Takut akan siksa malaikat-Mu yang begitu bengis.
Terhadap pendurhaka mereka tak bersikap manis.
II
Tiap datang pada-Mu kulantun kidung rindu hampa.
Hati telah menjadi lalai dan mulai asyik berlumur dosa.
Sering tak cemas dengan sedikit bekal yang akan dibawa.
Pada hari saat dibuka gulungan waktu dan semua peristiwa.
Kekasih, sering doa terpanjat bertentangan dengan perbuatan.
Tak tahu lagi hamba kemana malu diri ini akan dihadapkan.
Senantiasa lalai mensyukuri banyaknya nikmat yang diberikan.
Tak sadar semua pemberian kelak dipertang gungjawabkan.
III
Kekasih, betapa rapinya catatan amal para malaikat-Mu.
Tak satupun yang lewat perbuatan manusia dimasa lalu.
Kelak akan dibuka kebenaran yang ada disemua buku.
Tinggal nanti sesal dan tangisan yang sangat pilu.
Kadang kesadaran begitu kuat pada kefanaan.
Namun sering dilalaikan oleh keterlenaan.
Bimbinglah kami supaya kukuh iman.
Dan jiwa yang selalu nyaman.
IV
Waktu pun kini hampir mendekat.
Telah mulai bersiap para malaikat.
Dan dada pun tertahan nafas tercekat.
Sedang kesenangan duniawi masih lekat.
Kekasih, ampunilah hamba yang masih lalai.
Terhadap kesenangan dunia ini masih terbuai.
Masih banyak tugas kehidupan yang belum selesai.
Kuatkan iman hamba agar selama hidup tidak tercerai.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar