261-2011. Oh Bung Nazaruddin Lagi!
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Terkuak kisah Bung Nazaruddin,
Di Negeri Sultan Mahmud Badaruddin.
Proyek Komisi DPR-nya Profesor Mahyuddin.
Gubernur tempat Sea Games-nya Alex Noerdin.
Bung Nazaruddin! tadi saya sungguh terkejut.
Mendengar banyak hal yang tak patut.
Tersebar busuk seperti bau kentut.
Sungguh banyak yang jadi reput.
II
Mengapa kini engkau mendongkol.
Padahal dulunya teman sekongkol.
Berebut jasa supaya menonjol.
Sekarang menebar bau jengkol.
Inilah politik yang sebenarnya.
Menjadi musuh dulu temannya.
Saling membuka semua aibnya.
tentu, cari selamat semua jadinya.
III
Bung Nazar!Hati-hatil anda sekarang.
Banyak membuka kartunya orang.
Bukanlah pula orang sembarang.
Bisa-bisa nantinya kena parang.
Bicara pula bisnisnya Anas.
Pasti hatinya menjadi panas.
Semakin lama semakin luas.
Awas, emosinya makin buas.
IV
Ka Pe Ka pula engkau salahkan.
Mengatur siapa yang disalahkan.
Membuat skenario jadi berantakan.
Tentu kian banyak yang dipusingkan.
Ada pula sebagian orang yang sinis.
Karena tida k merata kuenya diiris.
Yang jadi tumbal kuenya tipis.
Maka biarlah sama-sama nangis.
V
Kasihan rakyat jadi penonton.
Bertengkar hebat orang keraton.
Uang yang diambil sudah berton-ton.
Sungguh betapa ironis jadinya lakon.
Ya Sudahlah,bertemu saja di belakang.
Berhentilah anda jadi pembangkang.
Karena nanti semua kan tumbang.
Karena melanggar apa dilarang.
VI
Di tanah Sumatera ada pepatah.
Ikan yangbusuk mulai dari kepala.
Rumah yang bocor atapnya basah.
Dan rakyat kecillah yang sengsara.
Kepada Tuhanlah kami mengadu.
Karena hukumnya sudah tak tentu.
Yakinlah pasti Allah Maha Tahu.
Kelak akan diadili di akhir waktu.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar