Oleh
Hamdi Akhsan
I
Tahukah engkau wahai nafsu yang tak terlihat.
Betapa waktu melesat begitu cepat bagaikan kilat.
Siapapun manusia dari lahir menuju pasti ke liang lahat.
Sebagai transisi perjalanan panjang menuju alam akherat.
Adalah sebuah pilihan yang pasti antara yang baik dan jahat.
Yang harus dititi seorang hamba walaupun begitu berat.
Menjaga hidup dijalan Ilahi sebelum datang sekarat.
Mencabut segala daya yang melekat pada urat.
II
apatah gunanya lagi dendam kesumat.
Tatkala kerongkongan bagaikan dikerat.
Menghadap padanya dengan melarat.
Membawa hitamnya hati yang berkarat.
Wahai diri, hentikan gejolak nafsu yang terlena.
Mengejar segala kenikmatan yang pasti berakhir fana.
Tekunlah diri dengan jalankan amalan para ahli jannah.
Agar di kehidupan akherat yang abadi kelak diri tidak merana.
III
Betapa fakta kehidupan di bumi telah banyak beri gambaran.
Tentang golongan manusia yang ingkar di jalan Tuhan.
Tatkala datang sakaratul maut mereka pun dihinakan.
Mengejang tersiksa bagai disembelihnya hewan.
Adalah pertandingan yang berakhir menyedihkan.
Sepanjang jalan sang kesatria dapat kemenangan.
Namun disaat-saat terakhir ia pun terkalahkan.
Sungguh sebuah pilihan yang sangat memilukan.
IV
Sungguh dalam Kitab Suci Tuhan Telah ajarkan.
Selalulah berupaya jalani perintah dan jauhi larangan.
Agar nikmat surgawi diakherat kelak akan Allah berikan.
Atas keteguhan hati seorang hamba hadapi beratnya godaan.
Siang dan malam munajad pada-Mu tak jemu hamba panjatkan.
Tatkala datang sakaratul maut berilah hamba kemudahan.
Dosa dan salah dengan sepenuh ridho mohon ampunkan.
Dan kubur yang sempit mohon Engkau lapangkan.
V
Dalam amalan yang bercampur dosa.
Tak pernah diri yang daif berputus asa.
Memohon pada-Mu Yang Maha Kuasa.
Diberi ampunan-Mu sebelum binasa.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar